Samarinda, (ANTARA Kaltim)- Jumlah penganggur di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan sebanyak 15.430 orang, yakni dari 173.693 orang pada Agustus 2011 turun menjadi 158.263 orang pada Agustus 2012.
"Turunnya angka pengangguran di Kaltim karena mereka terserap di berbagai sektor lapangan usaha, seperti sektor pertanian dalam arti luas, industri manufaktur, dan berbagai jenis sektor jasa," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Johny Anwar di Samarinda, Selasa.
Dia merinci, lapangan usaha yang menyerap para penganggur itu seperti perkebunan, peternakan, berbagai kegiatan terkait tanaman pangan, kehutanan, dan perikanan.
Kemudian sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri, gas, listrik dan air minum, bangunan, perdagangan, restoran, hotel, angkutan, transport, komunikasi, keuangan, asuransi, dan berbagai sektor jasa lainnya.
Menurut dia, pada periode ini jumlah penduduk di Kaltim yang berusia 15 tahun ke atas terdapat 2,667 juta jiwa. Dari jumlah itu, terdapat angkatan kerja sebanyak 1,777 juta jiwa.
Sedangkan sisanya yang sebanyak 889,7 ribu jiwa, tidak termasuk penduduk dengan angkatan kerja, yakni mereka yang statusnya masih sebagai pelajar atau mahasiswa dan sebagai ibu rumah tangga.
Sedangkan dari 1,777 juta jiwa yang merupakan penduduk dengan angkatan kerja tersebut, terdapat 1,619 penduduk yang sudah bekerja, kemudian sisanya yang berjumlah 158,2 ribu orang merupakan penduduk yang masih mencari pekerjaan alias pengangguran.
Dikatakannya, proporsi penduduk yang bekerja di Kaltim menurut kelompok sektor lapangan usaha selama periode Agustus 2011 hingga periode 2012 tidak jauh berbeda, atau persentasinya tidak berubah jauh.
Misalnya pada Agustus 2011 mereka yang bekerja di sektor pertanian dalam arti luas sebanyak 28,56 persen, sedangkan hingga Agustus 2012 tercatat 28,35 persen
Selanjutnya, keadaan serapan tenaga kerja di sektor industri manufaktur pada 2011 tercatat sebanyak 21,34 persen, sedangkan berdasarkan keadaan Agustus 2012 tercatat 22,84 persen.
Sektor berikutnya adalah tenaga kerja yang terserap di berbagai jenis lapangan usaha jasa, yakni pada Agustus 2011 sektor ini menyerap tenaga kerja paling tinggi yang mencapai 50,10 persen, sedangkan pada Agustus 2012 tercatat 48,81 persen.(*)