Paser (ANTARA) - Ibu Rahmah salah seorang warga Desa Muara Adang, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser sudah merasakan manfaat dari sisi ekonomi karena telah berpartisipasi dalam memelihara hutan mongrove di wilayahnya.
Keterlibatannya ikut menanam bibit mangrove di lahan tambak budidaya ikan bandeng dan udang banyak memberi berkah, diantaranya bisa membantu membiayai kuliah anaknya.
"Alhamdulillah kompensasi menanam bibit mangrove yang kami lakukan bisa buat bayar SPP kuliah anak saya, " ujar Rahmah ketika berbincang santai, di Kantor Desa Muara Adang, Sabtu (14/11).
Dari partisipasinya tersebut dia mengaku memperoleh uang kompensasi sekitar Rp24 juta. Dia berhasil menanam 8 ribu bibit mangrove di lahan sekitar 4 hektare dengan biaya Rp3 ribu per pohon yakni dari pengambilan bibit, menanam, hingga memelihara.
Keberhasilannya tersebut mendorong masyarakat lain untuk ikut menanam bibit mangrove di dalam tambaknya.
Dia menceritakan sebelumnya masyarakat sempat menolak karena ada kekhawatiran tambak mereka akan diambil setelah dilakukan penanaman mangrove. Namun setelah diberikan penjelasan bahwa dirinya mendapatkan kompensasi berupa uang atas penanaman mangrove, lantas masyarakat berubah fikiran mau mengikuti menjaga dan melestarikan hutan mangrove.
Ibu Rahmah yang juga sebagai staf Kantor Desa Muara Adang dalam kesehariannya memproduksi krupuk ikan bandeng untuk mendukung kegiatan perekonomian keluarga.
Dari berbagai aktivitas yang dilakukannya dapat mendukung penghasilannya sehingga mampu membiayai anaknya kuliah di salah satu perguruan tinggi.