Penajam Paser Utara (ANTARA) - Warga Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, diminta menjaga ekosistem hutan bakau (mangrove) sebagai upaya untuk pelestarian lingkungan di wilayah pesisir di kabupaten yang dikenal Benuo Taka itu.
"Kami ajak warga untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove," ujar Penjabat Bupati Penajam Paser Utara Muhammad Zainal Arifin saat berdialog dengan masyarakat di Penajam, Jumat.
Bakau merupakan salah satu ekosistem yang sangat efisien menyerap karbon, sehingga memiliki kontribusi mengurangi dampak perubahan iklim, serta bagian dari mangrove dapat dijadikan pakan ternak dan akar bakau dapat menahan air saat tsunami.
Hutan mangrove berperan sebagai benteng alami yang melindungi daerah pesisir, jelas dia, dari risiko banjir dan pengikisan bibir pantai akibat gelombang pasang.
Akar bakau juga memiliki kemampuan menyaring berbagai jenis polutan dan logam berbahaya sehingga menjaga kualitas air tetap bersih.
Bahkan, masyarakat dapat langsung merasakan manfaat dari keberadaan hutan mangrove melalui hasil tangkapan seperti ikan, kepiting dan berbagai hasil lainnya.
"Bakau salah satu bentuk konservasi ekosistem yang sangat penting terutama bagi warga yang tinggal di pesisir," ujarnya.
"Konservasi dan memberdayakan hutan mangrove penting tanpa menutup ruang produksi untuk warga," katanya.
Konservasi ekosistem bakau bukan hanya sekadar upaya pelestarian lingkungan, tetapi juga memiliki dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat, ujarnya.