Penajam (ANTARA News Kalti9m) - Sebanyak 388 unit kendaraan bermotor terjaring dalam Operasi Ketupat 2012 yang digelar Polres Penajam Paser Utara (PPU) sejak satu hari sebelum dan tujuh hari sesudah Idul Fitri 1 Syawal 1433 Hijriyah.
"Kendaraan roda dua maupun roda empat dan roda enam yang terjaring selama operasi ketupat, sejak H-1 hingga H+7 Idul Fitri 1433 Hijriyah sebanyak 388 unit kendaraan karena melakukan berbagai pelanggaran tata tertib lalulintas," kata Kapolres PPU, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sugeng Utomo, Rabu.
Para pelanggar lalu lintas, kata Kapolres, terbukti melakukan pelanggaran ketika digelar operasi ketupat, baik kendaraan angkutan pemudik ataupun bukan. Petugas langsung mengambil tindakan tegas dengan melakukan penilangan, namun ada juga hanya diberikan teguran.
"Dari 388 pelanggaran, sebanyak 67 unit kendaraan terpaksa dilakukan penilangan, karena dinilai melakukan pelanggaran berat baik dari segi perlengkapan kendaraan, pengemudi tidak memiliki SIM, hingga tindakan yang dapat membahayakan pengguna jalan lainnya," kata Sugeng.
Menurut Kapolres, dari 67 pelanggaran yang ditilang terbanyak adalah kendaraan roda dua sejumlah 61 unit, lalu disusul kendaraan angkutan massal pemudik jenis bus sebanyak lima unit dan satu unit mobil angkutan barang. Yang dikenai teguran sejumlah 321 unit.
Selain itu, kata Sugeng, selama Operasi Ketupat juga terjadi sebanyak empat kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) dengan korban meninggal dunia satu orang, luka berat tiga orang dan luka ringan tiga orang, dengan kerugian material mencapai Rp30 juta.
"Satu orang korban lakalantas terjadi pada malam lebaran Sabtu malam Minggu lalu (18/8) di Jalan Silkar, dan enam korban lainnya terjadi sepanjang jalan waru. Dengan jumlah kerugian material ditafsir mencapai Rp30 juta. Rata-rata kecelakaan tersebut disebabkan oleh faktor kelalaian korban sendiri ketika menggunakan kendaraannya," kata Kapolres.
Jalan Silkar adalah sebutan sebagian masyarakat PPU untuk jalan penghubung antara PPU dengan kabupaten dan kota lain di utaranya, membentang sepanjang lebih kurang 100 km dari Petung di PPU hingga Samboja di Kutai Kartanegara.
Di sisi PPU ada 3 kecamatan yang dilalui jalan ini, yaitu Petung, Semoi dan Sepaku. Saat ini sebagian jalannya rusak dan masih dalam perbaikan Dinas PU Kaltim.
Masih dalam rangkaian Operasi Ketupat yang telah berakhir pada Minggu kemarin (26/8), kata Sugeng, selain memonitor arus mudik lebaran dan adanya pelanggaran lalu lintas, juga terjadi empat kasus kriminalitas, dua kasus pencurian satu kasus pencabulan dan satu perbuatan tidak menyenangkan.
Kapolres menjelaskan, pada Operasi Ketupat tersebut, sasarannya bukannya hanya pelanggaran di jalan raya saja, tetapi juga diarahkan pada pelanggaran hukum lainnya diantaranya penyakit masyarakat. Semua kejadian itu langsung ditangani pihaknya tanpa terkecuali.
"Untuk kejadian yang sifatnya berupa gangguan juga menjadi bagian dari Operasi Ketupat, dimana pada tahun ini terdata sebanyak satu kasus penemuan mayat seorang wanita di wilayah Kecamatan Sepaku dan satu kejadian kebakaran di kelurahan Sungai Paret," kata AKBP Sugeng. (*)
