Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Personel gabungan dari berbagai unsur di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, siap mengawal slogan "Mudik Aman-Keluarga Nyaman" yang diluncurkan oleh Polri pada momentum Lebaran 2025.
Personel gabungan itu terdiri atas Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmatan), dan PMI.
"Ini karena slogan tersebut dijadikan semangat dalam menentukan dan menerapkan strategi pengamanan mudik berupa pelayanan ramah dan responsif untuk menciptakan keselamatan, kelancaran, dan kenyamanan selama mudik hingga arus balik Lebaran tahun ini," kata Bupati Kukar Edi Damansyah di Tenggarong, Sabtu.
Menurut dia, implementasi "Mudik Aman-Keluarga Nyaman" akan diterapkan selama 17 hari yang digelar mulai 23 Maret hingga 8 April 2025, sehingga pengamanan mudik serta perayaan Hari Raya Idul Fitri dapat berjalan dengan aman, tertib, dan lancar.
Bupati bahkan sudah memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Mahakam 2025 dua hari lalu (Kamis, 20/3), didampingi Kapolres Kukar AKBP Dody Surya Putra dan Dandim 0906/Kukar Letkol Czi Damai Setiawan, sekaligus dilakukan pengecekan lokasi pos terpadu di titik nol depan Museum Mulawarman.
Bupati mengatakan bahwa gelar pasukan merupakan bentuk komitmen kesiapan personel serta memperkuat sinergisitas TNI, Polri, dan pihak terkait lain dalam menggelar operasi terpusat dengan sandi Ketupat 2025.
"Gelar pasukan juga untuk memastikan pengamanan berjalan dengan maksimal mulai dari pemantauan arus lalu lintas hingga pengamanan di sejumlah titik keramaian dalam menjaga keamanan selama arus mudik Lebaran," ujarnya.
Ia juga menyampaikan amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, yakni Operasi Ketupat 2025 digelar serentak di seluruh Indonesia sebagai upaya memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana dalam rangka pengamanan mudik dan perayaan Idul Fitri.
“Potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari total populasi Indonesia, maka kesiapan seluruh pihak sangat diperlukan guna memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat,” katanya.
Total sebanyak 164.298 personel gabungan dikerahkan dan ditempatkan di 2.835 pos yang terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu. Operasi ini akan mencakup pengamanan di 126.736 objek strategis, termasuk masjid, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api, dan bandara.