Kutai Timur (ANTARA) - Sebanyak 320 nelayan di Kabupaten Kutai Timur, Kaltim, mendapatkan bantuan paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).
Bantuan konverter kit untuk kapal penangkap ikan tersebut diserahkan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) secara simbolis melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setkab Kutim Suroto, didampingi Tenaga Ahli Kutim Odi Setiawan mewakili Anggota Komisi VII DPR RI Rudi Mas’ud, Anggota DPRD Kutim Said Anjas dan Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Piter Buyang di BPU Sangatta Utara, Selasa (3/11).
Bantuan paket untuk nelayan tersebut merupakan yang kedua kalinya dalam program kemitraan Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR RI.
Asisten Ekbang Pemkab Kutim Suroto mengatakan program konversi BBM ke BBG untuk kapal penangkap ikan bagi nelayan sangat bermanfaat untuk kemudahan akses energi.
"Nelayan diberikan pilihan terhadap energi yang akan digunakan, tentunya hasilnya akan berdampak pula pada perekonomian nelayan, yaitu dapat mengurangi biaya melaut bagi nelayan sampai dengan Rp 50 ribu per hari,” kata Suroto.
Dia menambahkan pemberian paket dari pemerintah secara gratis untuk para nelayan di Kutai Timur, diharapkan dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan baik.
"Jangan sampai diperjuabelikan karena ini merupakan bantuan pemerintah,” tegasnya.
Lebih jauh Suroto mengutarakan, program itu merupakan upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan BBM. Sekaligus mengajak nelayan untuk menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.
Sementara itu, Tenaga Ahli Kutim Odi Setiawan mengungkapkan program konversi BBM ke BBG untuk nelayan ini sudah berjalan dari tahun 2016.
Selama periode 2016-2019 pemerintah telah mendistribusikan 60.859 unit paket konversi di 93 kabuoaten/kota.
Pada tahun 2020, akan dilaksanakan pembagian 25.000 unit paket konversi BBM ke BBG untuk nelayan sasaran di 42 kabupaten/kota. Sedangkan di 2021, direncanakan akan dibagikan sebanyak 28.000 unit di 20 provinsi.