Samarinda (ANTARA) - Ketua DPRD Kalimantan Timur, Makmur HAPK, menyatakan rasa bangganya setelah Jalan Tol Samarinda-Balikpapan pada seksi Samarinda-Samboja, diresmikan Presiden Joko Widodo.
Makmur mengatakan kendati dalam perjalanan pembangunan jalan tol pertama di Pulau Kalimantan itu, mengalami sejumlah kendala namun akhirnya jalan bebas hambatan itu bisa diselesaikan dengan baik.
"Yang telah diresmikan memang belum sepenuhnya melainkan sepanjang 58,7 km yang terdiri dari sekmen 2, 3, dan 4. Akan tetapi itu sudah merupakan hal yang luar biasa terlihat adanya kemajuan pembangunan infrastruktur yang memiliki pengganda terhadap semua bidang khususya perekonomian,” kata Makmur, di Samarinda, Rabu.
Ia menyebutkan, perhatian pemerintah pusat kepada Kalimantan Timur perlu diapresiasi. Setelah ditetapkan sebagai ibukota negara pada masa depan juga telah membantu penyelesaian jalan tol Samarinda-Balikpapan yang semakin membuka akses antar daerah.
"Diresmikannya tol diharapkan menjadi solusi bagi persoalan kemacetan yang kerap terjadi di jalur lalu lintas Samarinda-Balikpapan. Wajar, sebagai daerah penyumbang devisa yang cukup besar kepada negara dukungan pembangunan tol agar bisa dinikmati masyarakat luas,” tuturnya.
Sementara itu, Jokowi dalam sambutannya mengatakan diharapkan dengan adanya jalan tol akan memberikan kemudahan bagi pengguna jalan sebab meningkakan efesiensi dan percepatan distribusi orang dan barang dari Samarinda-Samboja-Balikpapan.
“Sisanya (ruas jalan yang belum rampung) akan diselesaikan nanti, Insya Allah selesai paling lambat April 2020. Ini adalah jalan tol pertama di Pulau Kalimantan. Tol ini juga menghubungkan dua bandara, Aji Pangeran Tumenggung Pranoto dan Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan,” imbuhnya.
Keberadaan jalan tol tersebut akan memangkas jarak tempuh dari Kota Balikpapan- Samarinda sekitar 1,5 jam, sehingga tercipta efisiensi waktu, biaya dan tenaga.
Jalan tol ini akan memperlancar konektivitas antar dua pusat pertumbuhan di Kaltim yakni Samarinda dan Balikpapan yang merupakan daerah ekonomi dan bisnis.
Selain itu akan mendorong kawasan produksi seperti sektor batu bara, kelapa sawit, minyak dan gas serta pertanian dalam arti luas yang berhubungan langsung dengan industri dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah.