Paser (ANTARA) - Warga di perbatasan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dengan Kalimantan Tengah (Kalteng) tepatnya di Desa Swan Slutung Kecamatan Muara Komam, saat ini masih terisolir dengan minimnya infrastruktur jalan dan fasilitas umum.
Selain infrastruktur jalan yang masih berupa tanah sehingga jika musim hujan tidak bisa dilewati. Selain itu minimnya penerangan, warga di sana menggunakan listrik yang diadakan desa setempat yang hanya beroperasi dari jam 6 sore sampai jam 12 malam. Begitu pula dengan akses telekomunikasi tidak tersedia,
Camat Muara Komam Abdul Rasyid berharap ada peningkatan fasilitas umum di daerahnya dan berharap ada bantuan dari semua pihak.
“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah daerah, Provinsi kaltim maupun pemerintah pusat atau dari pihak-pihak lain,” kata Rasyid, Selasa (3/9).
Rasyid menjelaskan pihaknya akan terus mengawal sejumlah usulan pembangunan desa Swan Slutung yang telah diusulkan melalui Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) baik di tingkat kecamatan, kabupaten hingga provinsi.
"Kami juga telah menyampaikan usulan kepada anggota DPRD asal Daerah Pemilihan (Dapil) Muara Komam ," katanya.
Menurut Rasyid meskipun daerah tersebut minim fasilitas jalan, listrik dan sarana komunikasi, warga di desa tersebut masih bersyukur karena dapat merasakan fasilitas air bersih yang diperoleh dari program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.
Sementara Kepala Desa Swan Slutung, Hasan sangat berharap pemerintah daerah lebih memperhatikan fasilitas listrik di desanya.
“Karena listrik sangat dibutuhkan masyarakat, begitu juga dengan sarana komunikasi. Karena semua informasi sekarang lewat handphone, jadi kita perlu adanya jaringan telekomunikasi " ungkap Hasan. (MC Kominfo Paser)
Warga Paser di perbatasan Kaltim-Kalteng minim infrastruktur
Selasa, 3 September 2019 20:26 WIB
Kami berharap ada perhatian dari pemerintah daerah, Provinsi Kaltim maupun pemerintah pusat atau dari pihak-pihak lain