Samarinda (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni menegaskan pembangunan akses jalan di wilayah Provinsi Kaltim melalui Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dengan Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) akan berdampak pada pertumbuhan perekonomian masyarakat khususnya di daerah perbatasan.
“Dua daerah baik di Mahulu maupun Malinau masuk wilayah perbatasan, sehingga ketika akses jalan sudah ada, maka akan membuka wilayah yang selama ini terisolasi,” kata Sri Wahyuni di Samarinda, Senin.
Sekda menambahkan konektifitas jalan perbatasan tersebut juga sangat membantu masyarakat dalam menumbuhkan berbagai sektor usaha, termasuk peningkatan arus transportasi kedua daerah.
“Jika akses jalan sudah terhubung akan mempermudah masyarakat mendapatkan barang kebutuhan pokok, sandang dan papan dengan harga murah,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menjelaskan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan jajaran PT Sumalindo II dan V, yang sebagai wilayahnya akan dilintasi jalan perbatasan itu.
"Sekarang proses pembahasan draf kesepakatan. Pembahasannya pasal per pasal draf PKS (Perjanjian Kerja Sama)-nya yang nantinya dilaksanakan (Pemprov) dengan PT Sumalindo. Setelah itu akan dilakukan penandatanganan PKS-nya,” kata Aji Firnanda.
Pengerjaan jalan wilayah perbatasan, sambung Nanda, kurang lebih 122 Km di Kabupaten Mahulu (Kecamatan Long Bangun) Kaltim dan sepanjang 22 Km di wilayah Kaltara.
“Sekarang sudah dianggarkan Rp28 miliar. Target pemeliharaan dan bisa dilewati kendaraan roda empat. Proses pengerjaan akan kerja sama dengan TNI,” jelas Aji Firnanda.
