Balikpapan, 27/9 (ANTARA) - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa memuji spesifikasi rumah-rumah murah di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang dinilai lebih bagus dibandingkan rumah murah yang dikembangkan di India.
"Spesifikasi rumah-rumah murah kita ternyata lebih bagus daripada rumah murah yang dikembangkan di India," kata Menpera Suharso Monoarfa, setelah melihat kondisi bangunan yang dibangun PT Cipta Griya Sarana Asri (CGSA) di lokasi pengembangan perumahan murah di Kawasan Batakan, Balikpapan, Kaltim, Selasa.
Menpera Suhaso Monoarfa selama sekitar 30 menit memanfaatkan waktunya saat transit di Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan, untuk mengunjungi lokasi pengembangan perumahan murah di Balikpapan.
Kunjungan tersebut tidak terdapat dalam agenda perjalanan Menteri, namun karena lokasi pengembangan rumah murah di Batakan hanya 10 menit dari Bandara Sepinggan, Menteri Suharso meluangkan waktunya untuk melihat langsung lokasi perumahan yang sedang dibangun 1.000 unit rumah tersebut.
Rumah-rumah yang dibangun PT CGSA antara lain menggunakan pondasi beton tak bertulang, pondasi penerus bata merah, rangka bangunan, dan rangka dinding menggunakan baja ringan zincalum 0,8 mm.
"Begitu pula untuk kuda-kuda dan rangka atap, menggunakan zincalum 0,8 mm. Atapnya genteng metal, dindingnya fiber semen, pintu double triplek, dan jendela nako 6 buah," kata Dirut PT CGSA Karel Sukmajaya.
Lantai rumah tipe 36 ini adalah lantai semen dengan acian. Harga jualnya ditargetkan tidak lebih dari Rp25 juta per unit. Kepemilikannya antara lain bisa melalui kredit di Bank Tabungan Negara (BTN).
Umumnya rumah sederhana, untuk dinding, misalnya, memakai batako dangan campuran semen dan pasir yang sangat tidak seimbang, menghasilkan batako yang rapuh, dan kemudian dinding yang juga rapuh.
Dalam kesempatan peninjauan mendadak itu Menpera menegaskan kembali komitmen memberikan bantuan pembiayaan infrastruktur kepada pengembang, yaitu untuk pengadaan air bersih, sambungan listrik, dan pengelolaan sampah.
"Bantuan itu dimasukkan dalam dana alokasi khusus Kementerian Negara Perumahan Rakyat," tegas Menteri Suharso.
Prasarana lain, seperti jalan dalam lingkungan, biayanya ditanggung oleh Pemkot Balikpapan, atau bila di daerah lain, ditanggung oleh pemerintah kabupaten atau kota setempat.
"Baru akan kami ajukan Februari 2012 nanti," kata Karel Sukmajaya. Sementara pengembang hanya akan mengadakan pondasi jalan dan baru kemudian akan ditingkatkan kualitasnya dari dana Pemkot tersebut.
Untuk sertifikat tanah, Menpera minta pengembang mengurusnya melalui Deputi Swadaya untuk mendapat bantuan sertifikat tanah murah.
PT Cipta Griya Sarana Asri mulai mengembangkan rumah murah berharga Rp25 juta per unit ini mulai September ini sebanyak 1.000 unit, dan ditargetkan selesai April 2012. Satu unit rumah selesai dalam tempo 14 hari.
Dalam kunjungan 30 menit ini Menteri Suharso didampingi antara lain Kepala Dinas Pekerjaan Umum Balikpapan Sri Sutantinah dan Direktur Utama PT CGSA Karel Sukmajaya.
Menteri Suharso dalam perjalanan kembali ke Jakarta dari Tanjung Redeb, ibukota Kabupaten Berau, lebih kurang 750 km utara Balikpapan. Menteri Suharso melakukan kunjungan kerja di kabupaten yang terkenal dengan lokasi penyelaman di Pulau Derawan itu pada Senin (26/9). (*)