Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin dan Presiden of Russian Railways Oleg Belozerov di Jakarta, Rabu (5/10), membahas rencana pembangunan rel kereta api.
"Besok (Rabu) kami agendakan bertemu Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin dan Presiden of Russian Railways Oleg Belozerov guna membahas pembangunan rel kereta api jalur Kutai Barat, Paser, Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan," kata Awang Faroek, pada rapat persiapan pertemuan bersama Presiden of Russian Railways di Samarinda, Selasa.
Rapat persiapan pertemuan bersama Presiden of Russian Railways yang berlangsung di Kantor Gubernur Kaltim itu turut dihadiri Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar.
"Kami harapkan semua pihak yang terkait, khususnya tim tata ruang wilayah Kaltim dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara lebih solid dan kompak, sehingga lebih meyakinkan pihak pemerintah Rusia bahwa Kaltim sudah sangat siap," ujar Awang Faroek.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Provinsi Kaltim Tri Murti Rahayu mengatakan, selain diagendakan bertemu Dubes Rusia untuk Indonesia, Awang Faroek Ishak juga akan bertemu dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Pertemuan tersebut diagendakan untuk membahas pembiayaan pembangunan jalan tol yang dilakukan pemerintah pusat. Pertemuan itu diagendakan pada Rabu (5/10)," tuturnya.
Kemudian pada Kamis (6/10), Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dijadwalkan bertemu dengan Direktur PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terkait rencana pembangunan listrik 1.000 MW di daerah itu.
Selanjutnya pada Jumat (7/10), Awang Faroek direncanakan bertemu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dengan agenda persiapan Sidang Komisi Bersama (SKB) Indonesia-Rusia XI di Kaltim pada Oktober 2016.
"Progres kerja sama Indonesia-Rusia yang mengalami peningkatan sangat baik adalah di Kaltim. Karena itu, informasi ini akan disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian," ujar Tri Murti Rahayu. (*)