Mahulu, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu), Kalimantan Timur, mengajak Koperasi Merah Putih yang tersebar di semua desa menjadi simpul pembuka ekonomi karena menggandeng berbagai pihak dalam melakukan pengembangan ekonomi.
"Koperasi Merah Putih dibentuk bukan karena kewajiban administratif, tetapi sebagai wujud kesadaran kolektif untuk membangun ekonomi dari bawah, yakni dari desa," ujar Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setkab Mahulu Wenefrida Kayang di Ujoh Bilang, Mahulu, Selasa.
Pengurus koperasi, menurutnya, diajak menggali potensi di masing-masing kampung, karena tiap kampung di Mahulu memiliki keunggulan dan peluang masing-masing seperti bidang kesehatan, pendidikan, pertanian, pariwisata, dan lainnya.
Wenefrida menginstruksikan seluruh jajaran yang berkaitan dengan koperasi Merah Putih untuk terus memastikan pendampingan berkelanjutan dan mengaplikasikan sistem evaluasi yang akuntabel agar pengelolaan koperasi menjadi lebih kuat dan berkesinambungan.
"Pemkab Mahulu juga telah mengusulkan program peningkatan kapasitas SDM bagi pengelola koperasi, yakni peningkatan kapasitas dengan biaya dari APBD Perubahan 2025, guna memperkuat koperasi secara menyeluruh di tingkat kampung," katanya.
Baca juga: Samarinda siap luncurkan koperasi merah putih nasional
Pelatihan penguatan kelembagaan sekaligus kapasitas bagi pengelola dinilai penting, karena Pemkab Mahulu ingin agar Koperasi Merah Putih menjadi laboratorium harapan, tempat masyarakat belajar, bekerja, dan tumbuh Bersama.
Dia mengatakan seluruh Koperasi Merah Putih di semua kampung yang tersebar di lima kecamatan tersebut telah memiliki legalitas formal koperasi, karena telah mengantongi Surat Keputusan Administrasi Hukum Umum (SK AHU) koperasi.
Penyerahan SK AHU tersebut telah dilakukan pada Jumat, pekan lalu. Namun demikian, ia menegaskan bahwa legalitas tersebut hanyalah awal, namun yang terpenting adalah konsistensi pendampingan, pelatihan manajemen, dan penguatan kelembagaan.
Hal lain yang lebih penting dan yang selalu menjadi fokus pihaknya adalah konsistensi para pengelola koperasi untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak, baik pelaku usaha, Lembaga, maupun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sudah menjalankan unit usaha.
Baca juga: Menkop harapkan PKK jadi penggerak Koperasi Desa
