Paser (ANTARA) - Bupati Paser dr. Fahmi Fadli meresmikan Pendopo 'Lou Bapekat' Kabupaten Paser yang dibangung dengan anggaran sebesar Rp60 miliar, pada Jumat (14/3)
"Pendopo ini dibangun dengan konsep yang lebih modern dan sesuai dengan kondisi saat ini," katanya saat memberi sambutan di depan para undangan..
Ia mengatakan Pendopo Kabupaten sejak dibangun di era Bupati Badarani Abbas pada 1980-an, pendopo Kabupaten belum pernah direhab secara menyeluruh.
“Hanya beberapa kali perbaikan saja, sementara gedung tersebut kerap digunakan untuk kegiatan-kegiatan pemerintahan maupun masyarakat,” katanya.
Diakui Fahmi pembangunan pendopo 'Lou Bapekat sebelumnya mendapat reaksi dari masyarakat baik yang mendukung maupun tidak mendukung.
Namun katanya pemerintah kabupaten tetap bertekad untuk menghadirkan gedung yang representatif dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pemerintahan.
"Kita ingin menunjukkan, di samping membangun infrastruktur perhubungan dan telekomunikasi di kota dan desa, serta peningkatan pelayanan dasar, kita juga bisa membuat bangunan yang bisa menjadi ikon Paser untuk beberapa puluh tahun ke depan," katanya.
Pada kesempatan itu ia juga mengapresiasi dukungan semua pihak yang selalu aktif memberikan saran dan masukan sejak perencanaan, pembangunan hingga selesainya pembangunan pendopo tersebut.
“Termasuk pihak-pihak yang selama ini memberikan kritikan, baik secara langsung maupun melalui media sosial,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser, Asnawi, mengatakan kehadiran Pendopo Lou Bappekat sebagai simbol kebanggaan dan kemajuan Kabupaten Paser.
“Tidak hanya merupakan bangunan fisik, tetapi sebuah wadah mempererat hubungan antara Pemda dan masyarakat,” katanya.
Menurut dia, gedung pendopo dibangun selama dua tahun mulai tahun 2023 dan baru selesai dengan total anggaran sebesar Rp60 miliar lebih telah digelontorkan.
Rinciannya Rp23,9 miliar lebih pada tahun 2023 dan sebesar Rp24,1 miliar lebih di tahun berikutnya, ditambah Rp14 miliar lebih untuk interior.
Lanjutnya gedung pendopo tersebut memiliki luas 4.080 m², rinciannya lantai satu seluas 1.200 m², lantai dua 1.200 m², Hall 1.200 m² dan basemen 480 m².
Asnawi menambahkan gedung itu dilengkapi dengan sejumlah fasilitas antara lain resepsionis, ruang tunggu, tiga buah toilet umum, dua kamar tamu VIP, ruang pertemuan, ruang asisten, mushala, tempat wudhu, kitchen sink, ruang ajudan bupati, ruang bupati, dan janitor, hall, ruang tunggu. Kemudian basement, ruang gym, pantry, fasilitas pendukung, rumah genzet, rumah pompa dan gwt.
"Sementara di lantai dua dilengkapi pantry bar, ruang makan, loby, ruang display dan roof top," katanya.