Samarinda (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Timur (DPMPD Kaltim) menargetkan tahun ini menaikkan status lima desa dari tertinggal menjadi berkembang, dengan cara melakukan intervensi tiga indeks pembentuk Indeks Desa Membangun (IDM).
Sebanyak empat desa yang masih berstatus tertinggal tersebut semuanya berada di Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, yakni Desa Derayu, Tanjung Soke, Lemper, dan Desa Galunggung," ujar Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda DPMPD Kaltim Helvin Syahruddin di Samarinda, Ahad.
Sedangkan tiga indeks yang dilakukan intervensi itu adalah Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Lingkungan/Ekologi (IKL), karena ketiganya merupakan komponen pembentuk status desa dalam IDM.
DPMPD Kaltim selaku sektor basis sebagai motor penggerak telah melakukan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) berwenang baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, karena ada beberapa fasilitas yang yang bukan menjadi tugas dan fungsi DPMPD Kaltim.
Misalnya, pembangunan jalan yang menjadi tugas dinas pekerjaan umum, pemenuhan tenaga kesehatan dan dokter yang merupakan wewenang dinas kesehatan, terkait sekolah yang menjadi kewenangan dinas pendidikan, dan kebutuhan lainnya, sehingga dalam hal ini DPMPD Kaltim fungsinya adalah memfasilitasi.
Ia optimistis sebanyak empat desa tersebut dapat ditingkatkan menjadi desa berkembang karena tahun lalu pihaknya telah melakukan pemetaan, sehingga dari hasil pemetaan yang telah diselesaikan itu segera dilakukan aksi untuk meningkatkan nilai IDM.
Kabupaten Kutai Barat merupakan satu-satunya kabupaten di Kaltim yang terdapat desa tertinggal, sehingga hal ini menjadi lebih mudah bagi DPMPD Kaltim dalam menaikkan status desa menjadi berkembang karena bisa fokus ke empat desa yang terkumpul di satu kecamatan tersebut.
Secara keseluruhan, perkembangan IDM Kaltim pada 2024 lebih baik ketimbang sebelumnya, yakni dari 841 desa yang tersebar pada tujuh kabupaten di Kaltim, pada 2023 jumlah desa dengan status mandiri terdapat 209 desa, namun pada 2024 naik menjadi 262 desa mandiri.
Kemudian jumlah desa dengan status maju dari sebanyak 364 desa pada 2023, naik menjadi 374 desa maju pada 2024.
Lantas jumlah desa dengan status berkembang pada 2023 yang tercatat 263 desa, pada 2024 turun menjadi 195 desa. Berkurangnya jumlah desa berkembang ini karena banyak yang naik status menjadi desa maju.
"Sedangkan jumlah desa tertinggal pada 2023 yang tercatat lima desa, sekarang tinggal empat desa. Empat desa inilah yang tahun ini akan dinaikkan menjadi desa berkembang. Sejak tiga tahun lalu, Kaltim sudah tidak memiliki desa dengan status sangat tertinggal," kata Helvin.*