Samarinda (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan pekerja guna memperluas peluang kerja bagi putra daerah.
"Kami menyiapkan paket pelatihan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia industri," ujar Kepala Disnakertrans Kaltim Rozani Erawadi di Samarinda, Minggu, (23/2).
Ia menambahkan bahwa jumlah pendaftar pelatihan di Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Balikpapan sangat banyak, sehingga pihaknya dapat menyaring lebih banyak calon peserta.
Rozani menjelaskan bahwa pelatihan yang diberikan tidak bersifat ikatan dinas, sehingga alumni pelatihan bebas memilih tawaran pekerjaan yang sesuai dengan harapan mereka. Meski demikian, Disnakertrans Kaltim telah berupaya memberikan penguatan kapasitas kepada para alumni.
"Kami juga bekerja sama dengan perusahaan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk memberikan pelatihan operator yang memerlukan surat izin operator," ungkap Rozani.
Ia berharap para peserta tidak hanya kompeten, tetapi juga paham tentang K3 pada alat-alat yang digunakan.
Sebagian besar alumni pelatihan telah terserap di dunia kerja atau berwirausaha. Rozani mengakui tren penyerapan tenaga kerja saat ini adalah pada kejuruan industri, terutama operator alat berat dan mekanik dasar alat berat.
"Bahkan, peserta pelatihan operator ekskavator ada yang datang dari Kutai Kartanegara, rela jauh-jauh untuk mengikuti pelatihan," tutur Rozani.
Ia menegaskan bahwa pihaknya terus memperkuat sistem pembelajaran untuk memastikan peserta yang kompeten dan terserap di dunia kerja.
Disnakertrans Kaltim juga membuka kesempatan bagi lulusan SMA dan S1 untuk mengikuti pelatihan. Rozani mencontohkan, di Bontang ada lulusan universitas yang mengikuti pelatihan administrasi perkantoran.
"Kami terbuka, silakan saja jika ada yang ingin mengikuti pelatihan," katanya.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas daya saing tenaga kerja, salah satunya melalui peningkatan kapasitas pelatihan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di Balikpapan dan Bontang. Selain pelatihan, pemerintah juga memberikan perhatian pada permagangan.
"Kami berharap dapat menyiapkan 1.500 tenaga kerja setiap tahun untuk mengisi keperluan tenaga kerja di Kaltim," ujar Rozani.
Ia menambahkan bahwa pemerintah juga memperhatikan pendidikan vokasi dan penguatan petugas antarkerja.
Rozani menegaskan bahwa pelatihan yang diberikan pemerintah bersifat gratis, termasuk fasilitas asrama bagi peserta dari luar kota. Pemerintah juga berupaya memfasilitasi penempatan kerja melalui Pameran Bursa Kerja dan aplikasi penempatan tenaga kerja daring.
"Tentu saja pelatihan ini memiliki kapasitas terbatas, setiap kelas hanya 16 peserta, namun jumlah paket pelatihan telah ditingkatkan secara signifikan," kata Rozani.