Samarinda (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya meningkatkan kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) guna menekan angka kecelakaan kerja di wilayah tersebut.
Kepala Disnakertrans Kaltim Rozani Erawadi di Samarinda, Minggu, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
"Kami ingin menjembatani kebutuhan perusahaan swasta maupun pemerintah yang membuka unit kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah Kaltim dengan menyediakan tenaga kerja yang kompeten sesuai standar keahlian profesi," ujar Rozani.
Upaya ini tidak hanya terbatas pada kampanye Bulan K3 Nasional, kata dia, tetapi juga melalui pendidikan dan pelatihan ahli K3 umum. Disnakertrans Kaltim secara rutin menyelenggarakan pelatihan bagi kader-kader yang dipilih dari berbagai kabupaten/kota.
"Kami berharap dengan adanya alumni ahli K3 umum, perusahaan yang membutuhkan tenaga ahli K3 dapat memperolehnya dengan mudah," kata Rozani.
Rozani mengakui jumlah pengawas ketenagakerjaan tidak sebanding dengan jumlah perusahaan dan risiko kerja yang ada. Oleh karena itu pihaknya mendorong perusahaan secara mandiri melakukan kampanye K3 dan terus mengingatkan regulasi yang berlaku.
"Kami berupaya agar K3 benar-benar menjadi budaya kerja bagi para pekerja," tegasnya.
Dalam berbagai kesempatan, kata dia, Disnakertrans Kaltim juga aktif mengingatkan pentingnya K3, termasuk dalam pertemuan dengan asosiasi kelapa sawit. Mengingat risiko pekerjaan di sektor ini yang cukup tinggi, lanjut dia, seperti penggunaan alat berat dan bahan kimia berbahaya, perlindungan diri bagi pekerja menjadi prioritas.
"Kami selalu mengingatkan agar pekerja menggunakan perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai serta menghindari paparan bahan-bahan beracun," jelas Rozani.
Terkait dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), kata dia, Disnakertrans Kaltim melalui UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Balikpapan dan Bontang terus berupaya menyaring dan melatih calon peserta pelatihan yang memiliki potensi.
"Jumlah pendaftar pelatihan di BLKI Balikpapan dan Bontang selalu melimpah, sehingga kami dapat memilih calon peserta yang terbaik," ungkap Rozani.
Meskipun pelatihan yang diberikan tidak bersifat ikatan dinas, pihaknya berharap para alumni dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi mereka.
Disnakertrans Kaltim, kata dia, telah memberikan penguatan kapasitas dan bekerja sama dengan perusahaan K3 untuk memberikan pelatihan operator yang memerlukan surat izin operator, seperti operator forklift.