Samarinda (ANTARA) - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Timur (Kaltim) Rozani Erawadi menyatakan bahwa peringatan Hari Buruh Internasional menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan industrial di provinsi itu.
"Hubungan industrial mencakup interaksi konstruktif antara pekerja, pengusaha dan pemerintah terkait isu-isu ketenagakerjaan. Peringatan ini dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan, baik formal maupun informal, seperti jalan sehat," ujar Rozani di Samarinda, Kamis.
Menyambut Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei, Disnakertrans Kaltim memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang diajukan oleh pekerja, terutama jika perayaan tersebut direncanakan secara formal.
Hari Buruh Internasional memiliki sejarah panjang, diperingati sejak tahun 1889 sebagai pengingat perjuangan pekerja dalam menuntut hak dan keadilan, yang bermula dari unjuk rasa di Chicago, Amerika Serikat pada 1 Mei 1886.
Rozani mengakui bahwa pekerja di Kaltim saat ini menghadapi sejumlah tantangan, termasuk peningkatan jumlah angkatan kerja, dominasi sektor informal, serta perlunya adaptasi terhadap perkembangan teknologi yang pesat.
Menanggapi hal tersebut, pihaknya terus berupaya menciptakan lapangan kerja yang layak, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, dan memberikan perlindungan sosial yang memadai, khususnya bagi pekerja di sektor informal.
"Sebagai pemerintah, kami berkomitmen memfasilitasi hal tersebut," tegasnya.
Sebagai langkah konkret dalam tantangan tenaga kerja di Kaltim, pihaknya juga menargetkan sebanyak 1.500 pencari kerja per tahun untuk sertifikasi kompetensi. Upaya itu menggandeng Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Balikpapan dan Bontang.
"Kami ingin tenaga kerja di Kaltim punya nilai jual secara kompetensi dan ini semakin memperkuat SDM kita menyambut Ibu Kota Nusantara," ucap Rozani.