Balikpapan (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan sepanjang tahun 2024 telah memulangkan sebanyak 100 orang pekerja terlantar di daerah setempat.
"Mereka itu terlantar disebabkan berbagai alasan mulai dari korban kasus penipuan kerja atau yang masa kerjanya habis dan lain sebagainya," kata Kepala Dinsos Balikpapan, Edy Gunawan, di Balikpapan, Selasa (21/1).
Ia menyebutkan mereka yang terlantar dan dipulangkan tersebut merupakan buah dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Biasanya mereka tertipu karena diiming-imingi akan mendapatkan pekerjaan, dan gaji yang dijanjikan. Tapi setelah tiba, pada kenyataannya tidak sesuai bahkan ditelantarkan.
Edy mengemukakan, untuk biaya kepulangan mereka menggunakan anggaran dari Kementerian Sosial (Kemensos) serta berbagai pihak lainnya.
“Jadi selain dana dari Kemensos, ada bantuan dari masyarakat baik melalui paguyuban dan lain sebagainya, serta dari tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR)," katanya.
Ia menuturkan mereka yang dipulangkan itu berasal dari berbagai daerah, namun yang mendominasi adalah dari pulau Jawa. Tapi ada juga dari daerah lain seperti Nusa Tenggara Timur.
Edy menjelaskan berkaca dari hal tersebut, Dinsos Balikpapan tengah mempersiapkan rumah singgah dimana tempat itu baru rampung dilakukan renovasi.
Satu unit rumah singgah yang terletak di di Jalan Milono, kawasan Gunung Pasir, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota, tepatnya di panti asuhan Manuntung.
"Kami telah melakukan renovasi terhadap rumah singgah tersebut agar memenuhi syarat, rumah singgah itu mampu menampung hingga 20 orang," katanya.
Lanjutnya, adapun standar rumah singgah, ada tempat tidur, lemari, tempat kunjungan, dan tempat pendampingan,.
"Untuk biaya perbaikan atau renovasi Dinsos Balikpapan mengeluarkan anggaran sebesar Rp200 juta.