Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur, berhasil menurunkan prevalensi stunting berkat kolaborasi dengan banyak pihak, mulai kolaborasi antar-organisasi perangkat daerah (OPD), kader masyarakat, perusahaan, hingga organisasi keagamaan.
"Keberhasilan ini paling tidak dapat dilihat dari penurunan stunting dalam tiga tahun terakhir, yakni dari sebesar 27,1 persen pada 2022, turun menjadi 17,6 persen pada 2023, dan turun lagi menjadi 14,6 persen pada 2024," ujar Asisten III Setkab Kukar Dafip Haryanto di Tenggarong, Senin.
Stunting, katanya, merupakan permasalahan kesehatan yang sangat serius karena berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan, sehingga hal ini haris menjadi perhatian serius baik oleh pemerintah maupun pihak lain.
Untuk itu dalam penanganan stunting, pihaknya tidak hanya mengandalkan kolaborasi efektif antara OPD yang satu dengan OPD lain, namun juga menggandeng banyak pihak, karena disadari bahwa tiap masalah yang diselesaikan secara gotong royong, dipastikan bisa lebih mudah dalam mencarikan jalan ke luar.
Dalam hal ini, lanjut Dafip, kolaborasi yang dilakukan dengan berbagai pihak antara lain dengan kegiatan intervensi gizi, pemberdayaan masyarakat, peningkatan akses sanitasi, dan edukasi keluarga, tentunya berbagai kegiatan ini memiliki teknis tersendiri yang perlu menggandeng pihak terkait.
"Keberhasilan dari upaya menurunkan stunting ini tidak hanya bergantung pada program pemerintah, tetapi memerlukan keterlibatan aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk lembaga keagamaan seperti Muslimah Wahdah Islamiyah," katanya.
Terkait dengan itu, maka saat seminar dan tasyakuran serta wisuda tahfiz oleh Muslimah Wahdah Islamiyah Kukar pada Minggu (19/1), ia mengapresiasi acara yang mengusung tema “Cegah Stunting Sebelum Genting” tersebut.
Tema ini sangat mendalam dan merupakan seruan bagi semua, khususnya para ibu, calon ibu keluarga Muslim untuk lebih peduli terhadap kesehatan generasi penerus.
Stunting menjadi salah satu tantangan besar dalam pembangunan bidang kesehatan karena bukan hanya persoalan fisik, tetapi menyangkut masa depan anak dalam mencapai potensi terbaik mereka, karena tiap orang tua mempunyai tanggung jawab besar menjaga generasi penerus bangsa.
"Nilai-nilai Quran yang ditekankan dalam acara ini menjadi landasan penting dalam membentuk generasi yang sehat secara jasmani dan rohani, karena Al-Quran mengajarkan tentang pentingnya menjaga amanah, termasuk amanah terhadap kesehatan diri dan keluarga," ujar Dafip.