Paser (ANTARA) - Anak perusahaan perkebunan kelapa sawit Astra Agro Lestari PT Borneo Indah Marjaya (BIM) dan PT Palma Plantasindo (PPS) menjalin kemitraan untuk memberdayakan masyarakat sekitar perusahaan dalam mencegah kebakaran lahan dan kebun (Karlabun) melalui pembekalan sarana dan prasarana serta pembinaan kepada petani.
"Kami berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat di lima desa. Karena kami tidak bisa sendiri dalam mencegah Karlabun," kata Administratur (ADM) PT BIM-PPS, Pulung Iman Santoso, usai apel kesiapsiagaan pencegahan dan penanggulangan Karlabun di PT BIM-PPS, di Tanah Grogot. Kamis (11/7/2024).
Apel kesiapsiagaan pencegahan dan penanggulangan Karlabun dipimpin Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Asmirilda.
Pulung mengatakan pihaknya telah menjalin kemitraan dengan lima Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) dalam pencegahan Karlabun. Kelima KTPA itu berada di lima desa yakni Desa Laburan, Lori, Perepat, Sunge Batu, dan Sungai Langir.
Ia mengatakan, Kemitraan dengan KTPA bertujuan untuk mencegah terjadinya kebakaran di kebun masyarakat. Sedangkan untuk mencegah kebakaran di kebun perusahaan, sudah dibentuk brigade kebakaran.
Menurutnya berdasarkan prediksi wilayah Kalimantan Timur, pada Juli 2024 terjadi penurunan curah hujan, meski kondisi di lapangan masih terjadi hujan di beberapa daerah namun kesiagaan dan pencegahan serta penanggulangan tetap dilakukan. Misalnya dengan memberi pembekalan sarana dan prasarana serta pembinaan kepada petani
"Apel yang dilaksanakan sebagai langkah antisipasi terjadinya Karlabun di wilayah konsesi perusahaan maupun di kebun masyarakat," katanya.
Langkah tersebut kata Pulung sebagai bentuk kesiapan dan komitmen pihak perusahaan dalam mencegah dan menanggulangi bencana Karlabun, mengingat Kabupaten Paser masuk kategori wilayah rentan terjadinya bencana Karlabun," ucapnya.
Sementara itu Asisten Fire Protection PT BIM-PPS, Ibnu Suyud, mengatakan pihaknya telah memiliki standar pencegahan Karlabun, dimulai dari identifikasi area rawan kebakaran baik dalam konsesi maupun di luar konsesi serta mapping kebutuhan sarana prasarana.
"Kami juga melakukan sosialisasi dan penyuluhan bahaya Karlabun kepada karyawan dan masyarakat di sekitar perusahaan," sebutnya.
Lanjut Ibnu, pihaknya juga melakukan pemasangan plang himbauan larangan Karlabun, penyampaian informasi mengenai peringatan Karlabun melalui broadcasting SMS.
Dikemukakannya, bahwa perawatan sarana untuk pencegahan Karlabun secara rutin dilakukan. Selain itu juga perusahaan melakukan penambahan kompetensi melalui pelatihan dan simulasi rutin brigade kebakaran.
Menurutnya pihak perusahaan juga melakukan pembinaan KTPA di ring 1 melalui pelatihan rutin setiap tahun. Minimalisir Karlabun juga dengan membentuk kampung Proklim bekerjasama dengan DLH kabupaten, dan patroli internal dan eksternal bersama Manggala Agni,Koramil,Polsek, KTPA, dan MPA. PT BIM-PPS melaporkan rutin kegiatan pencegahan Karlabun kepada instansi terkait.
Kabid Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Asmirilda, mengatakan peran PT BIM-PPS cukup besar dalam pencegahan Karlabun.
"Peran PT BIM-PPS luar biasa salah satunya dengan adanya kemitraan atau dengan lima Kelompok Tani Peduli Api (KTPA)," kata Asmirilda.
Asmirilda menjelaskan total sebanyak 164 KTPA di Kaltim yang sudah terbentuk. Di Kabupaten Paser sudah terbentuk sebanyak 20 KTPA.
"Tapi tidak semua KTPA yang sudah bermitra dengan perusahaan. Sebab tidak semua perusahaan yang memiliki kesadaran untuk memberdayakan masyarakat dalam pencegahan Karlabun.
Menurutnya, hal itu terlihat dari 278 Perkebunan Besar Swasta (PBS) yang ada di Kaltim, baru 48 perusahaan saja yang telah menjalin kemitraan dengan KTPA salah satunya adalah PT BIM-PPS.
"Pada tanggal 15 Juli kami akan memberikan piagam penghargaan kepada 48 perusahaan tersebut, termasuk PT BIM," tutupnya.