Pengelola Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda menerangkan penerbangan perintis bersubsidi di bandara tersebut dapat memberikan akses dan pelayanan kepada masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T)
"Penerbangan perintis ini merupakan bentuk hadirnya negara terhadap masyarakat yang membutuhkan transportasi udara," kata Kabag Keuangan dan Tata Usaha UPBU APT Pranoto Samarinda Sunartopo, di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu.
Dia mengemukakan, penerbangan perintis memberikan solusi terhadap jangkauan sulit bagi masyarakat pedalaman yang menggunakan transportasi lain dan membutuhkan waktu yang lama.
"Dengan adanya penerbangan perintis ini, tentu memberikan kemudahan dalam pelayanan, termasuk juga kaitannya dengan kesehatan, pendidikan, dan perekonomian masyarakat di daerah-daerah 3T," ujarnya.
Ia melanjutkan, dengan adanya penerbangan perintis ini, diharapkan juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah, khususnya yang berkegiatan di ibu kota Kalimantan Timur, Samarinda.
Bandara APT Pranoto Samarinda menawarkan 12 rute penerbangan perintis untuk melayani masyarakat di wilayah Kalimantan Timur.
Rute-rute tersebut meliputi Samarinda-Long Ampung, Samarinda-Datah Dawai, Samarinda-Muara Wahau, dan Samarinda-Maratua.
Sunartopo menyebutkan, harga tiket penerbangan perintis ini bersubsidi dan terjangkau, berkisar antara Rp247.000 hingga Rp485.660. Maskapai yang digunakan adalah Susi Air dan Smart Aviation.
"Kami harap masyarakat dapat menggunakan fasilitas dari penerbangan perintis ini. Mereka dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, karena ini adalah subsidi dari pemerintah untuk masyarakat," katanya pula.
Salah seorang penumpang penerbangan perintis, Edi Setiyawan mengaku senang dengan adanya penerbangan perintis yang sudah beroperasi sejak tahun lalu.
Penumpang rute Samarinda-Tanjung Selor itu optimis, penerbangan perintis ini dapat berjalan lancar dan rutin tanpa ada gangguan.
"Pelayanan pihak Bandara Samarinda sudah baik dan penerbangannya juga cepat dan aman juga," katanya lagi.
Ia memberikan kesan yang positif terhadap penerbangan perdana perintis di Bandara Samarinda pada tahun 2024 dan mereka memberi pengarahan dengan baik.