Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mengatakan pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya merealisasikan pembangunan bendungan Telake sebagai penunjang produktivitas pertanian penyangga utama Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Ini merupakan solusi permasalahan air baku para petani di PPU dan Kabupaten Paser," kata Akmal Malik di Samarinda, Rabu.
Ia menjelaskan, bendungan tersebut membutuhkan anggaran cukup besar, sehingga perlu sinergi dari semua pihak, baik pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat.
"Menurut kami, hal itu dipastikan akan terealisasi. Dalam waktu dekat, kami akan menemui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membahas hal ini," ujarnya.
Akmal Malik menambahkan, peran BNPB menjadi penting, karena bendungan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penyedia air baku bagi pertanian, tetapi juga sebagai pengendali bencana banjir yang sering melanda daerah pertanian khususnya Kecamatan Babulu.
"Kami sudah tinjau ke lapangan dan sudah bersurat kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendukung pembangunan bendungan ini. Kami berharap BNPB juga bisa membantu kami dalam hal ini," katanya.
Ia mengatakan, bendungan ini menjadi harapan para petani di Babulu dan Kabupaten Paser agar bisa meningkatkan produksi pertanian mereka. Selama ini, mereka hanya mengandalkan tadah hujan.
Selain itu, bendungan ini juga untuk mendukung cita-cita PPU, menjadi lumbung pangan tidak hanya di Kalimantan Timur tetapi juga nasional.
"Jadi, bendungan ini memiliki dua fungsi, yaitu pengendalian banjir dan sumber air baku untuk pertanian. Mohon doanya agar kami bisa segera mewujudkan bendungan ini," tuturnya.
Senada, anggota DPRD Provinsi Kaltim dari Fraksi Partai Gerindra Bagus Susetyo meminta pembangunan bendung gerak Sungai Talake segera direalisasikan untuk mendukung kedaulatan pangan di daerah tersebut.
"Bendung gerak Sungai Talake berpengaruh besar pada peningkatan hasil panen petani di kawasan dekat IKN, sebab selama ini pengairan sawah petani menggunakan sistem tadah hujan," kata anggota Komisi III DPRD Kaltim itu.
Legislator daerah pemilihan Balikpapan itu mengatakan, bendung gerak Sungai Talake merupakan salah satu proyek strategis nasional yang telah direncanakan sejak lama, namun belum terealisasi hingga saat ini.
Padahal, bendung gerak Sungai Talake dapat meningkatkan luas lahan sawah yang ada di Kecamatan Babulu dan sekitarnya.
"Kami mengusulkan agar bendung gerak Sungai Talake bisa dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kaltim dengan anggaran Rp2 triliun," ujarnya.