Penajam (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meringankan beban ekonomi dan memberikan semangat belajarkepada anak-anak dengan menyalurkan bantuan sebanyak 750 paket melalui bakti sosial Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) 1990.
Bakti sosial Akabri 90, menurut Kapolres Penajam Paser Utara Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Eka Hendrik Bahalwan, di Penajam, Jumat, merupakan komitmen para pimpinan dan lukisan Akabri 1990 Polri dan TNI untuk membantu warga kurang mampu."750 paket bantuan disalurkan kepada warga kurang mampu yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara," tambahnya.
Sebanyak 750 paket bantuan yang disalurkan bagi warga itu terdiri atas 500 paket sembako dan 250 paket khusus anak sekolah.
Polres Penajam Paser Utara mengawali penyaluran paket bantuan tersebut di Kampung Jatanras di wilayah Kerok Laut Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Kami awali penyaluran paket bantuan untuk warga kurang mampu yang berada di Kampung Jatanras,, sekaligus kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis," katanya.
Saat ini sedang dilakukan gerakan penghijauan secara bertahap di Kampung Jatanras dengan tanaman hortikultura dengan melibatkan ibu-ibu rumah tangga di wilayah setempat.
Selain itu, Polres Penajam Paser Utara juga mendirikan klinik kesehatan di Kampung Jatanras untuk memberikan pelayanan kesehatan lebih dekat dengan warga.
Program Kampung Jatanras, jelas dia, juga telah aktif melakukan pembinaan terhadap anak-anak setempat agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi generasi penerus yang sehat dan cerdas.
Kampung Jatanras yang dibentuk Polres Penajam Paser Utara pada Juli 2023, sebagai upaya kepolisian melakukan pendekatan secara humanis untuk meminimalisasi tindak kejahatan dan kekerasan.
"Kampung Jatanras menyediakan ruang makan dan ruang bermain bagi anak-anak, klinik kesehatan, pondok pengajian, pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak (TK), dan program penanggulangan, serta pencegahan kekerdilan anak (stunting) akibat kurang asupan gizi," kata Eka Hendrik Bahalwan.