Analis Gizi Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) Uzah Maria Ulfah menyarakan kepada masyarakat untuk memberikan asupan pangan lokal sebagai upaya pencegahan gizi buruk bagi balita.
"Pangan lokal yang diberikan kepada balita yang mengalami gizi kurang atau gizi buruk beragam, tergantung pada ketersediaan wilayah setempat. Misalnya, lele, telur, bawis, ikan tuna, ikan kembung, ikan bandeng, umbut rotan, dan lain-lain," kata Uzah di Samarinda, Selasa.
Hal penting sekarang, kata Uzah, adalah komposisi dan variasi menu. Jangan sampai yang diberikan ke anak merepotkan orang tua atau tidak sesuai dengan selera anak.
"Kami juga memberikan edukasi kepada ibu-ibu muda agar tidak latah berkiblat di gadget dan mengetahui pola asuh yang baik untuk anak-anak,” ucapnya.
Selain itu, katanya pemberian pangan lokal juga bertujuan untuk mencegah stunting. Stunting merupakan salah satu indikator gizi buruk yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental anak-anak.
Uzah menambahkan pihaknya memberikan tablet tambahan darah kepada remaja putri dan ibu hamil. Tablet tambah darah mengandung asam folat dan zat besi yang berguna untuk mencegah anemia atau kurang darah.
“Kami sudah membagi tablet tambah darah ke kabupaten dan kota agar bisa mengcover semua remaja putri dan ibu hamil. Minimal 90 tablet selama kehamilan. Ibu hamil harus minum satu tablet setiap minggu,” katanya.
Uzah menuturkan bahwa pihaknya juga bekerja sama dengan puskesmas dan sekolah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada calon pengantin perempuan.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui status gizi mereka dan memberikan saran agar tidak terburu-buru hamil jika cenderung anemia.
“Kami harap semua lintas sektor dan instansi mau berkolaborasi mengatasinya. Yang penting koordinasi dan data disajikan tepat,” tutupnya.(Adv)