Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Seorang calon haji asal Sulawesi Tengah, Sudin Larau bin Malakawa, 65 tahun, meninggal dunia karena serangan jantung pada Jumat pukul 08.30 Wita di Asrama Haji Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sudin yang tergabung di Kelompok Terbang (Kloter) 3 Embarkasi Balikpapan sedianya berangkat ke Jeddah, Arab Saudi, pada penerbangan pukul 18.05 Jumat dari Bandara Sepinggan di Kota Minyak.
"Mendiang mendadak mengalami sesak napas, dan kemudian kami tahu dia terkena serangan jantung," tutur Suyatno, petugas kesehatan di Asrama Haji.
Almarhum sempat dirawat selama 90 menit di klinik Asrama Haji. Kepadanya diberikan bantuan pernapasan dari tabung oksigen, namun akhirnya tetap tak tertolong.
Jenazah pria ini kemudian dibawa ke RS Kanujoso Djatiwibowo untuk dimandikan dan disiapkan untuk dikembalikan kepada keluarganya di Sulawesi Tengah.
"Segera pukul 20.00 Jumat ini juga kami kirim pulang dengan pesawat Lion Air," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kaltim M Kusasih.
Ia juga menuturkan istri almarhum ikhlas dan merelakan kepergian suami tercinta. Karena itu Ny Sudin tetap berangkat ke Tanah Suci pada jadwal yang ditentukan tersebut.
Suyatno berkisah, selama berada di Asrama Haji, almarhum terlihat segar bugar dan tidak terlihat bermasalah dengan penyakitnya.
"Dari Palu dia baik-baik saja, tidak terlihat ada masalah. Tapi memang, yang namanya penyakit jantung itu semuanya serba mendadak," urainya.
Suyatno juga ingat bahwa tahun lalu juga ada satu jamaah haji asal Embarkasi Balikpapan yang meninggal karena serangan jantung.
Jamaah laki-laki asal Sulawesi Utara ini meninggal dalam perjalanan pulang ke tanah air.
Akhmad Kusasih juga menambahkan hingga saat ini sudah 718 jamaah yang berangkat menuju Jeddah dari embarkasi haji Batakan Balikpapan. Mereka adalah jamaah Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah Sulut maupun Sulteng, sedang jamaah Kaltim belum diberangkatkan.
"Iya kloter pertama itu ada 360 jamaah dan kloter kedua ada 358 orang, dan kloter ketiga Jumat ini, dari awalnya 360 jamaah
sekarang menjadi 359 jamaah karena satu meninggal," ucapnya.
Jamaah asal Kaltim tidak diberangkatkan pertama kali, yang bertepatan pada Selasa (10/9) karena bertepatan dengan pemilihan gubernur. Jamaah diberangkatkan belakangan, yaitu mulai Kloter 6 untuk memberi kesempatan jamaah memberikan suaranya. (*)