Paser (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Paser Edwin Santoso minta pemerintah daerah setempat segera melakukan normalisasi drainase agar peristiwa banjir yang merendam sejumlah lokasi di Kota Tanah Grogot beberapa waktu lalu agar tidak terulang.
“Jangan sampai nanti penduduk semakin padat, penanganan banjir semakin sulit. Apalagi kita akan menjadi daerah penyangga ibu kota negara (IKN). Sekarang saatnya normalisasi ulang seluruh drainase perkotaan,” ucap Edwin, Senin (25/04/2022).
Menurut Edwin, Pemerintah Daerah harus bergerak cepat dalam mengatasi banjir, khususnya pada penataan drainase perkotaan Tanah Grogot.
“Saya berharap Pemerintah Kabupaten Paser bergerak cepat, jangan sampai nanti ketika ada korban jiwa baru ribut saling menyalahkan,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya pada Jumat (22/04) lalu, curah hujan yang tinggi mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Kota Tanah Grogot hingga menggenangi pemukiman warga dan ruas jalan diantaranya jalan R.A Kartini, Jalan Khaliliudin, Jalan Pangeran Menteri , Jalan Cipto Mangunkusomo dan Desa Jone dan Desa Senaken.
Edwin mengungkapkan sejak 2 tahun lalu terjadi banjir, pihaknya sudah menanyakan kepada Pemerintah Daerah perihal rencana utama (masterplan) pembangunan drainase perkotaan Tanah Grogot untuk difokuskan dalam penanganan banjir.
Lanjutnya, berdasarkan laporan warga yang diterimanya , dulu sebelum dibangun siring, banyak titik drainase menuju sungai yang tertutup beton siring.
“Saya minta jalur drainase alami (awal) menuju sungai yang tertutup oleh pembangunan siring Kandilo sekitar 10 atau 15 tahun lalu diaktifkan kembali. Kami harap Pemerintah Daerah dapat mengurai permasalahan ini, di mana saja titik-titik terendam di Tanah Grogot dan desa terdekat, baru setelah itu dibuat masterplan kedepannya," ujar Edwin.
Dia juga berharap masterplan yang dibuat dapat fokus pada penataan drainase sehingga alokasi anggaran yang telah dikeluarkan dapat maksimal dalam penanganan banjir di Kota Tanah Grogot.