Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara disebut berpotensi membangun embung di lahan eks tambang.
Ini berdasarkan laporan Kepala Desa Bangun Rejo bahwa diwilayahnya memiliki potensi salah satunya membangun embung di lahan perusahaan tambang batu bara yang pada 2022 mendatang akan habis masa operasi penambangannya.
"Insya Allah, kita akan tindak lanjuti berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan Kemendagri untuk dapat membantu mengurusi aset-aset dari perusahaan tambang untuk diserahkan ke desa," kata Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar didamping Nyai Lilik Umi Nashriyah sambangi Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar), Selasa (12/10).
Keberadaan embung tentu akan membantu pemenuhan ketersediaan air desa yang memiliki potensi pertanian cukup besar ini.
Selain itu, Gus Menteri juga mendapat laporan bahwa Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki potensi lainnya yakni dari perkebunan sawit dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit seperti lidi sawit yang bisa diekspor.
"Untuk sawit, kita akan panggil beberapa pihak terkait peluang-peluang agar lidi sawit juga bisa diekspor dari kecamatan tenggarong seberang seperti yang dilakukan di kecamatan muara badak di kabupaten kutai kartanegara juga yang sudah berhasil mengekspor lidi dari sawit. Jadi, nantinya untuk ekspor lidi sawit dikuasai oleh Kabupaten Kutai Kartanegara," katanya.
Menurutnya banyak manfaat dari lidi dari sawit seperi handycraft atau kerajinan tangan, untuk dupa dan sebagainya yang bisa dimanfaatkan untuk diolah di luar negeri.
"Banyak manfaatnya, yang penting disini untuk limbah kelapa sawit bisa jadi barang ekspor ke negara Arab Saudi, China, Kanada yang siap menerima lidi dari sawit," katanya.
Gus Menteri berharap, dengan adanya potensi yang bisa dimanfaatkan desa bisa membawa percepatan pembangunan di desa dan meningkatkan perekonomian desa dan pendapatan masyarakat desa.
Desa Bangun Rejo merupakan daerah transmigrasi tahun 1980-an dengan awalnya sebanyak 500-an KK, saat ini menjadi 2.000-an KK .
Dalam kunjungan ini, Gus Menteri melakukan dialog dengan kepala desa, pendamping desa maupun pegiat desa. Nampak hadir saat itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim M Syirajudin didampingi Kabid Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan Sri Wartini, dan Kabid Pemberdayaan Kelembagaan dan Sosbudmasy Noor Fathoni.