Balikpapan (ANTARA) - Badan Intelijen Negara Daerah Kalimantan Timur (BIN Kaltim) menghabiskan 5.000 dosis vaksin Sinopharm untuk mendukung target pencapaian vaksinasi pencegahan virus COVID-19 di Balikpapan.
Vaksinasi dilakukan pada Selasa (31/8) menyebar dengan pusat kegiatan di Pesantren Hidayatullah, Gunung Tembak, Balikpapan Timur, juga di Dome Jalan Ruhui Rahayu, dan di sejumlah sekolah negeri dan swasta.
Kepala BIN Kaltim Brigjen TNI Danni Koswara mengatakan 5.000 dosis vaksin tersebut diperuntukkan bagi pesantren dan masyarakat umum. Untuk pesantren mayoritas diberikan kepada santri di Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan dan untuk masyarakat umum diberikan lewat kunjungan ke rumah-rumah oleh Tim Vaksinasi. Kunjungan terutama dilakukan kepada penerima
“Respon mereka sangat baik dan bahkan dari pihak pengurus vaksin pesantren sangat berharap setelah seluruh santri divaksin agar kembali bisa dilakukan pembelajaran tatap muka,” tutur Brigjen Danni.
Tim Vaksinasi berjumlah 264 personel dari Polda Kaltim dan TNI.
Brigjen Dani berharap dengan kegiatan vaksin massal di kalangan pesantren, siswa, dan masyarakat di Balikpapan, bisa mempercepat terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok.
Kemudian juga agar pembelajaran tatap muka di sekolah atau pesantren bisa berlangsung kembali.
Ka BIN Kaltim juga mengatakan vaksinasi difokuskan untuk masyarakat Balikpapan karena Kota Minyak adalah pintu gerbang menuju Kaltim.
“Kami fokus Balikpapan karena pintu gerbang Kaltim. Kaum pendatang hampir seluruhnya atau 90 persen masuk melalui Balikpapan,” jelas Brigjen Danni.
Di sisi lain, menurut Brigjen Danni, karena Kaltim adalah peringkat kelima tertinggi kasus COVID-19 di Indonesia. Karena itulah BIN berupaya membantu agar memutus rantai penularan dan bersinergi dalam menyukseskan vaksinasi ini
“Tanpa upaya yang luar biasa, sulit bagi kita untuk mengatasi wabah ini. Tapi dengan upaya bersama, banyak hal mustahil bisa kita lakukan,” demikian Brigjen Danny.