Samarinda (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kalimantan Timur siap mendukung dan mensukseskan Program Nasional Kementerian Pertanian yakni Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri atau Sikomandan.
Kepala DPKH Provinsi Kaltim Dadang Sudarya kepada pers di Samarinda, Minggu, menjelaskan program yang diluncurkan awal tahun 2020 oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo itu harus didukung dan disukseskan sebagai upaya meningkatkan populasi dan produksi sapi dan kerbau lokal secara berkelanjutan.
Untuk mewujudkan keberhasilan Sikomandan, lanjut Dadang Sudarya salah satu upaya adalah menggenjot dan meningkatkan populasi sapi dan kerbau lokal melalui optimalisasi program inseminasi buatan maupun kawin alam sapi dan kerbau lokal.
"Kita juga melakukan optimalisasi reproduksi dengan melakukan inseminasi buatan bagi sapi-sapi yang dikandangkan atau semi intensif maupun sapi-sapi ekstensif (sapi-sapi yang digembalakan) pelaksanaannya kawin alam," kata Dadang Sudarya.
Optimalisasi reproduksi, lanjut Dadang sebagai upaya mendukung pemerintah pusat. Dimana sapi dan kerbau tidak ada yang tidak bunting.
Untuk program Sikomandan tidak ada halangan, karena sebelumnya sudah ada progran Upsus Siwab atau Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting.
Dadang menambahkan, optimalisasi reproduksi sapi dan ternak melalui kawin suntik/kawin alam, DPKH juga melakukan penanggulangan status reproduksi.
Untuk program Sikomandan, lanjut Dadang cukup bagus, realisasinya dari Januari sampai akhir Juni 2020, sudah 90 persen dari target 6.500 ekor sapi dan kerbau.
"Selama enam bulan realisasinya sudah mencapai 90 persen. Diharapkan Juli terus meningkat, memang dari jumlah target tersebut untuk sapi lebih banyak dari kerbau," tegas Dadang Sudarnya.