Penajam (ANTARA) - Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur saat ini memiliki tiga desa mandiri berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) setelah ada penambahan dua desa mandiri, yakni Desa Girimukti dan Desa Sukaraja.
"Tahun lalu baru ada satu desa mandiri, yakni Desa Babulu Darat di Kecamatan Babulu. Tahun ini tambah dua, yakni Desa Girimukti di Kecamatan Penajam dan Desa Sukaraja di Kecamatan Sepaku," ujar Kepala Bidang Pemberdayaan, Kelembagaan, dan Sosial Budaya Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) Kabupaten PPU Usep Supriatna di Penajam, Selasa.
Ia mengaku bersyukur karena tahun ini telah memiliki tiga desa dengan status mandiri berdasarkan IDM hasil penilaian dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Tahun ini, lanjut dia, dari 30 desa yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten PPU, ada 3 desa dengan status mandiri, kemudian ada 7 desa dengan status maju, dan ada 20 desa dengan status berkembang.
Ia mengatakan dalam penilaian Kemendes PDTT untuk IDM, terdapat lima tingkatan status, yakni status desa sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri.
Ia mengatakan di PPU tidak ada desa yang menyandang status desa tertinggal, apalagi sangat tertinggal. Hal ini harus disyukuri karena tidak seperti kabupaten lain di Kaltim yang masih memiliki desa sangat tertinggal.
Meski demikian, pihaknya akan tetap berupaya meningkatkan desa berkembang tersebut untuk menjadi desa maju, sedangkan desa yang sudah maju juga akan terus didorong menjadi desa mandiri.
"IDM merupakan indeks komposit yang dihasilkan dari rata-rata Indeks Ketahanan Ekologi/Lingkungan (IKL), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Sosial (IKS) setiap desa. Untuk menaikkan status desa, kita harus serius menangani kekurangan dari tiga indeks ketahanan ini," ucap Usep.
Untuk itu, lanjutnya, banyak cara yang ditempuh dalam upaya mendongkrak indeks ketahanan, antara lain meningkatkan keterampilan SDM sesuai kebutuhan masyarakat lokal desa.
Tahun ini, katanya, rata-rata satu desa di PPU mendapat Bantuan Keuangan (Bankeu) Khusus dari bupati setempat senilai Rp200 juta yang diarahkan untuk pelatihan guna mencetak SDM berdaya saing.
"Ada berbagai pelatihan yang sedang diverifikasi oleh tim di Program Pembangunan, Pemberdayaan Kelurahan dan Perdesaan Mandiri (Pro-P2KPM), seperti pelatihan las, kriya logam (membubut), perikanan, peternakan, menjahit, dan lain-lain," kata Usep.