Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Wakil Ketua Komisi I DPRD Kaltim, Pdt Yefta Berto, Sekretaris Komisi I, Syaparudin dan anggota Komisi I, Saifuddin DJ, 6-8 Juli 2012 tadi mengunjungi Kecamatan Long Bagun, Kutai Barat, untuk melihat langsung persiapan wilayah itu sebagai calon ibukota Mahakam Ulu.
Batu Bulan, ibukota Mahakam Ulu terletak sekitar sembilan kilometer dari Ujoh Bilang, desa yang menjadi pusat pemerintahan Kecamatan Long Bagun. Berikut catatan perjalanan ke wilayah yang harus ditempuh melalui jalan darat dan sungai selama 15 jam tersebut:
Tujuan utama kunjungan Komisi I DPRD Kaltim ke Long Bagun, Kutai Barat, melihat secara langsung kesiapan kecamatan tersebut sebagai calon ibukota Mahakam Ulu telah tercapai.
Batu Bulan, sebuah kota baru yang disiapkan menjadi calon ibukota Mahakam Ulu, kini memang masih berupa hutan berbukit-bukit, yang dipenuhi semak belukar dan pohon-pohon liar.
Ada jalan yang sudah dirintis dari Long Bagun menuju ke kawasan pengembangan tersebut, namun hanya sebagian kecil yang berupa agregat dan sisanya masih berupa jalan tanah yang sukar dilewati di musim hujan.
"Kendaraan juga sulit lewat karena ada sebuah jembatan yang nyaris ambruk. Melihat minimnya infrastruktur di calon ibukota Mahakam Ulu ini, maka perlu dukungan dari Pemkab dan DPRD Kutai Barat serta Pemprov dan DPRD Kaltim untuk pembangunan di daerah ini, sehingga ketika Mahakam Ulu diresmikan, infrastrukturnya telah siap," kata Sekretaris Komisi I, Syaparudin.
Bukan hanya menemukan kenyataan infrastruktur yang masih minim di Long Bagun, anggota Komisi I secara tak sengaja juga mendapati proyek dermaga yang mangkrak di Tering, Kutai Barat. Bukan hanya terancam menjadi proyek mubazir, dermaga yang kemajuan pembangunannya tak sampai 50 persen itu dikhawatirkan ambruk, karena tiga tiang pancangnya hanyut tergerus Sungai Mahakam.
Sebagai komisi membidangi hukum dan pemerintahan, Komisi I meminta pemerintah pusat, terutama Kementerian Perhubungan mengusut tuntas proyek tersebut dan menindak kontraktor pelaksananya karena lalai.
"Kami akan sampaikan masalah ini ke kawan-kawan Komisi III agar dapat berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kaltim. Proyek dermaga yang menurut informasi dibiayai APBN tersebut merupakan proyek aneh, karena tak ada papan proyek, sehingga siapa yang mengerjakan, berapa nilainya dan jangka waktunya sampai kapan, tak ada yang tahu," kata anggota Komisi I, Saifuddin DJ.
Dalam perjalanan pulang kembali dari Long Bagun ke Tering, rombongan Komisi I sempat dijamu makan malam di rumah makan terapung milik keluarga Sekretaris Komisi I, Syaparudin di Long Iram. Seluruh anggota rombongan tampak lahap menyantap makanan khas Kutai, sayur asam, patin goreng, patin pindang dan patin bumbu merah. Tentu tak ketinggalan ikan kering dan sambal blimbing wuluh.
"Ini luar biasa. Jago masak keluarga Pak Syapar ini," puji Wakil Ketua Komisi I, Pdt Yefta Berto sambil melahap hidangan.
Rombongan makin semangat, karena usai makan mereka bisa menyeruput kopi tubruk yang khusus disiapkan keluarga Syaparudin.
"Ini bangunan rumah keluarga saya yang tersisa. Adik kandung saya yang tinggal dan mengelola warung terapung ini. Bangunan di atas baru saja musnah terbakar," kata Syaparudin yang sempat mengajak rombongan berkeliling Long Iram menggunakan sepeda motor. (Humas DPRD Kaltim/adv/M Imron Rosyadi)
Mengikuti Perjalanan Komisi I DPRD Kaltim ke Mahakam Ulu (3-Habis)
Jumat, 13 Juli 2012 4:41 WIB