Balikpapan, (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah berkunjung ke kantor kilang Pertamina Refinery Unit (RU) V di Jalan Yos Sudarso, Balikpapan untuk melihat langsung praktik dan minta jadi teladan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di perusahaan minyak dan gas nasional tersebut.
“Kami sengaja berkunjung ke Pertamina karena bisnisnya memiliki risiko sangat tinggi bagi K3,” kata Menteri Fauziyah dalam rilisnya di Balikpapan, Sabtu.
Apalagi di kilang RU V saat ini juga sedang berlangsung pekerjaan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau proyek peningkatan kapasitas produksi. Kilang Balikpapan yang saat ini berkapasitas mengolah 250 ribu barel minyak mentah per hari sedang ditingkatkan kapasitasnya menjadi 350 ribu barel per hari.
“RDMP ini melibatkan ribuan pekerja dengan berbagai macam jenis pekerjaan yang berisiko pada K3,” jelas Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) Koeshatanto yang menerima Menteri Fauziyah.
Kilang Balikpapan mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar premium, pertalite, pertamax, solar, pertadex, avtur, dan minyak tanah. Minyak mentah maupun minyak jadi, disimpan di dalam tangki-tangki khusus. Di lingkungan kilang itu juga ada terminal pengisian elpiji ke tabung dan pengisian BBM ke mobil-mobil tangki untuk didistribusikan ke masyarakat.
“Seluruhnya adalah bahan berbahaya yang memerlukan penanganan khusus. Dan itu antara lain harus sesuai dengan prinsip-prinsip K3,” kata kata Humas Pertamina Heppy Wulansari.
Praktik K3 yang umum dan gampang terlihat adalah kewajiban mengenakan alat pelindung diri (APD) saat sedang berada di lokasi tertentu. Di kilang, misalnya, pekerja diwajibkan mengenakan pakaian cover all, helm, dan sepatu kulit dengan pelindung baja di bagian jempolnya-sepatu safety. Pada saat mengerjakan pekerjaan, APD bisa bertambah dengan pelindung mata atau google, juga pelindung telinga (earplug atau earset) bila ada di area yang bising.
Lokasi kerja yang ditandai khusus, pengaturan jam kerja, hingga pengaturan giliran kerja, juga bagian dari K3.
“Orang yang berkunjung saja ke lingkungan kilang akan mendapat pemberitahuan soal keamanan dan keselamatan (safety briefing). Kalau pekerja akan disegarkan kembali setiap kurun waktu tertentu,” kata Heppy lagi.
Dengan disiplin dan praktik-praktik itu, Pertamina RU V meraih sejumlah penghargaan berkenaan dengan K3.
Sebab itu Menteri Fauziyah berharap Pertamina dapat menjadi teladan.
“Saya harap Pertamina di Balikpapan dapat mendorong dan memotivasi perusahaan lainnya untuk dapat mengimplementasikan K3 dengan baik,” katanya.
Pada kesempatan itu juga Menteri Fauziyah mengunjungi Klinik Kesehatan di dalam kawasan klinik. Menteri Fauziyah pun bertegur sapa dengan para pekerja yang sedang menunggu giliran diperiksa kesehatannya.