Samarinda (ANTARA) - Gubernur Kalimanatan Timur (Kaltim), Isran Noor mengajak semua lapisan masyarakat untuk berkomitmen meningkatkan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG) guna mewujudkan pembangunan berwawasan kesetaraan gender.
"Semua harus berkomitmen mewujudkannya guna meningkatkan IDG dan IPG Kaltim yang masih diperingkat bawah," kata Gubernur Isran Noor dalam sambutan tertulis disampaikan Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim, Moh Jauhar Efendi saat membuka Monev pengarusutamaan gender (PUG) Kaltim, di Samarinda, Kamis (22/8).
Ia mengatakan Indeks Pemberdayaan Gender dan Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kaltim masih menduduki peringkat ke 29 dari 34 provinsi se Indonesia, hal itu menjadi tantangan pembangunan Kaltim.
Lanjut Jauhar meski demikian namun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltim di atas angka nasional yaitu menduduki peringkat tiga secara nasional.
"Sebenarnya Pemprov Kaltim bertekad dan berusaha keras agar pembangunan mendapat partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat. Begitu pula dengan pembangunan perspektif gender sudah membuka peluang dan memberikan ruang terbuka luas bagi peran serta kaum perempuan," katanya.
Hanya saja peluang tersebut belum sepenuhnya dapat diambil dan dimanfaatkan secara maksimal sehingga masih terjadi ketimpangan antara laki-laki dan perempuan.
Sebagai contoh pencapaian pendapatan perkapita laki-laki 16 persen dan perempuan masih 8 persen. Begitu pula keterwakilan perempuan di politik yang hanya sekitar 9 persen.
Jauhar menjelaskan Pemprov Kaltim telah mengeluarkan Perda No2/2016 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan daerah, termasuk dalam RPJMD 2019-2023.
Ada beberapa program prioritas pemberdayaan perempuan antara lain berupa peningkatan pengarusutamaan gender dengan program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan serta program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan.
"Hasilnya, Pemprov Kaltim sejauh ini sudah meraih sejumlah prestasi hasil kerja keras meningkatkan pembangunan perspektif gender,"paparnya.
Terkait monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan saat ini, katanya merupakan satu langkah positif untuk mendapatkan informasi dan masukkan sekaligus sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan pemecahan setiap permasalahan yang ada.
Jauhar berharap semua kendala dan permasalahan dapat diatasi bersama, dengan melakukan koordinasi, monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan.
Adapun yang hadir sebagai narasumber di antaranya Deputi Kesetaraan Gender, Agustina Erni, dan Fasilitator PUG Nasional, Mahrita.