Balikpapan, (Antaranews Kaltim) – Bagaimana membaca laporan berkelanjutan (sustainability reporting) yang dikeluarkan perusahaan, dan kemudian menuliskan beritanya untuk masyarakat luas?
“Itulah yang saat ini kami latihkan di Sekolah Jurnalistik AJI (SJAJI) di Balikpapan, 8-9 Februari 2019,” kata Kepala Sekolah Rochimawati.
SJAJI adalah lembaga di bawah Aliansi Jurnalis Independen (AJI), organisasi para jurnalis independen dan satu konstituen Dewan Pers.
SJAJI bekerja sama dengan Global Reporting Initiative (GRI), lembaga yang mengeluarkan Sustainability Reporting Guideline (SRG) atau panduan penulisan laporan berkelanjutan.
SJAJI di Balikpapan iikuti 20 peserta. Mereka adalah jurnalis di berbagai media di Bontang, Samarinda, Balikpapan, dan Banjarmasin.S
Sebelumnya mereka mendaftar secara online, mengajukan rencana tulisan, yang kemudian dinilai panitia.
“Kawan-kawan yang 20 orang ini lulus seleksi,” jelas Sekretaris Panitia dari AJI Balikpapan Teddy Rumengan. Jumlah peserta dibatasi agar pelatihan bisa efektif walaupun berlangsung dalam waktu yang singkat.
Pelatihan ini pun dilengkapi dengan cara menuliskan hasil telaah dan verifikasi laporan keberlanjutan tersebut sebagai sebuah laporan atau karya jurnalistik.
“Ada storytelling atau cara bercerita yang khusus agar pembaca tak hanya tertarik membaca atau menonton, tapi juga menyimak dan tergerak untuk berbuat,” lanjut Rochimawati.
Pelatihan ini adalah bagian dari upaya AJI untuk meningkatkan profesionalitas para jurnalis, terutama anggota-anggotanya.
“Jurnalis yang profesional akan membantu masyarakat memahami keadaan dengan menyampaikan informasi-informasi yang akurat dan berimbang, yang membantu masyarakat dalam membuat keputusan dalam hidup sehari-hari,” kata Ketua AJI Balikpapan Devi Alamsyah.
Pelatihan ini juga dilatari bahwa perusahaan, apalagi perusahaan terbuka yang mengumpulkan dana masyarakat lewat pasar modal, selalu menerbitkan laporan tahunan (annual report), di mana di dalamnya juga ada laporan berkelanjutan (sustainability reporting).
Laporan tahunan umumnya berfokus pada laporan keuangan atau kemajuan perusahaan secara finansial dan apa saja yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan kemajuan itu. Laporan berkelanjutan berisi narasi kinerja perusahaan dalam aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.
“Laporan berkelanjutan itu untuk menyampaikan kepada publik dan para pemangku kepentingan komitmen perusahaan kepada lingkungan, sosial, dan ekonomi,” terang Country Program Manager (GRI) Lany Harijanti.
Namun demikian, sebagai laporan, kerap kali laporan berkelanjutan berisi data yang sangat teknis atau menggunakan istilah-istilah khusus, dan klaim-klaim.
"Tugas jurnalis menyederhanakan dan memverifikasi fakta dan data, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dari laporan itu,” timpal Feby Siahaan, satu dari dua mentor SJAJI untuk kelas di Balikpapan tersebut.