Balikpapan (Antaranews Kaltim)- Tim Bakti Bank Central Asia (BCA) berkunjung ke SDN 009 Samboja di batas utara Balikpapan, Senin 27/8. Pada kesempatan itu Assistant Vice President BCA Nona Faletta Aryuni Sumanang mengingatkan para murid untuk rajin belajar dan menabung.
"Menabung itu disisihkan,bukan yang disisakan,”kata Nona Sumanang di depan puluhan murid kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Jadi, kata Sumanang, bila anak-anak mendapatkan uang saku misalnya Rp5.000 setiap hari, sisihkanlah dulu uang yang akan ditabung, apakah Rp1.000, atau Rp2.000, baru sisanya digunakan untuk kebutuhan lain-lain.
Dengan demikian, selalu ada uang untuk ditabung, sebab menabung didahulukan. Uang yang ditabung pada saatnya nanti akan memberi manfaat.
Selain menabung, para murid juga diingatkan untuk selalu beramal, baik dengan uangnya ataupun dengan perbuatannya.
Pada saat yang sama di kelas berbeda, ada tim dari Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) atau Yayasan Penyelamatan Orangutan Kalimantan.
Sesuai nama yayasannya, tim BOSF bercerita kenapa orangutan (Pongo pygmaeus) harus diselamatkan, termasuk juga habitatnya atau tempat hidupnya, yaitu hutan.
"Karena orangutan itu menjaga kelestarian dan keberagaman hutan. Dengan berkeliling hutan mencari makan, orangutan membantu menyebar benih pohon yang buahnya dimakan orangutan,” kata Suwardi, staf komunikasi BOSF.
Suwardi melanjutkan, hutan kemudian kita perlukan sebagai produsen oksigen dan penyimpan air agar tidak banjir, dan hutan juga tempat hidup banyak spesies lain, baik floar maupun fauna.
Tim Bakti BCA dan Tim BOSF kemudian bertukar siswa. Rombongan Kelas 1-3 bertemu Tim BOSF dan rombongan kelas 4-6 masuk ruangan Tim Bakti BCA.
"Senang dapat tabungan dan uangnya dari BCA,” kata Rahma, murid kelas 3.
Tim Bakti BCA memang memberikan tabungan yang terbuat dari karton kepada seluruh siswa sekalian dengan pecahan selembar uang Rp10.000, Rp5.000, dua lembar Rp2.000, dan satu koin Rp1.000.
Nona Sumanang memimpin seremoni menabung pertama ke tabungan karton berwarna biru tersebut dengan pecahan uang yang sudah diberikan.
Dengan Tim BOSF, anak-anak kemudian berebut berfoto bersama Otan, badut orangutan yang ikut memeriahkan acara kunjungan tim.
"Kebetulan sebenarnya kami di BOSF adalah tetangga sekolah. Anak-anak karyawan juga ada yang bersekolah di sini,” kata Nico Hermanu dari BOSF.
Fasilitas BOSF terletak lebih kurang 10 km dari sekolah ke utara. Kunjungan ke sekolah-sekolah untuk berbagi pemahaman konservasi alam, menurut Nico, akan lebih banyak lagi dilakukan BOSF.
"Bagus juga bila nanti kelanjutannya berkunjung ke Samboja Lestari, melihat orangutan yang dipelihara di sana,” seloroh Fahrul Razi SPd, kepala SDN 009 Samboja.(*)