Samarinda (Antaranews Kaltim) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar acara "workshop" bagi para pelaku sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Workshop UMKM dengan tema ‘Satu Peluang Sejuta Kebahagiaan’ diikuti oleh sekitar 100 orang pelaku UMKM di Kota Samarinda, digelar di Hotel Aston, Samarinda, Kamis.
Para peserta menerima edukasi terkait tren digital dan e-commerce, media sosial, serta pemahaman lebih tajam dan strategi dalam menjadi pelaku UMKM.
Hadir membuka acara tersebut, yakni Kepala Pengembangan Bisnis Cabang BCA Samarinda Hendrik dan Vice President Pengembangan Bisnis Mikro BCA Ade Bachtiar.
Narasumber, Economist BCA Agus Salim memaparkan mengenai lanskap ekonomi digital dan sejumlah nasabah BCA yang telah sukses menjalankan usahanya melalui bisnis online.
“Perekonomian Indonesia sangat terbantu dengan geliat UMKM yang terus bertumbuh. Terlebih, saat ini cukup banyak UMKM yang berhasil ‘naik kelas’ dengan memasarkan produknya ke kota-kota lain di Nusantara, hingga menembus mancanegara," kata Agus Salim kepada para peserta.
Kepala Pengembangan Bisnis Cabang BCA Samarinda Hendrik mengatakan bahwa BCA cukup konsisten memfasilitasi para pelaku UMKM agar mampu menjaga keberlangsungan bisnisnya.
Menurut Hendrik, peningkatan daya saing UMKM turut memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
"Oleh karena itu, diperlukan pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan terhadap pelaku UMKM mengingat kapasitas UMKM menjadi prioritas saat ini," katanha.
Ia menambahkan bahwa peningkatan akses permodalan juga penting untuk menyokong UMKM menciptakan hasil karya yang berkualitas dan bernilai tinggi.
"Workshop juga diadakan dalam rangka menggarap potensi penyaluran kredit di sektor UMKM," imbuhnya.
Ia mengatakan pada tahun ini, rasio penyaluran kredit UMKM ditargetkan mencapai 20 persen dari total porfotolio kredit BCA.
"BCA mencatatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang Januari hingga September 2018 dengan total fasilitas sebesar Rp 81 Miliar, meningkat 8% YoY dibandingkan posisi yang sama pada tahun 2017," bebernya.
Sedangkan, UMKM BCA tumbuh signifikan 25% YoY mencapai Rp 63 Triliun. Sebelumnya, workshop serupa telah diselenggarakan di Malang dan Makassar.
"Tak hanya menyangga ekonomi kerakyatan, UMKM pun mampu memberikan manfaat langsung terhadap kehidupan masyarakat di level kecil dan menengah. Terlebih, UMKM turut andil dalam tingginya angka penyerapan tenaga kerja. Oleh sebab itu, keberadaan UMKM sebagai penggerak perekonomian Indonesia perlu diperhatikan secara khusus dan mendalam,” tutup Hendrik. (*)