Balikpapan (ANTARA) - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jendral Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) menilai reaktivasi atau pembukaan kembali rute penerbangan dari Bandar Udara (Bandara) Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan ke Bandara Sri Begawan Brunei Darusalam melalui maskapai Royal Brunei merupakan momentum untuk memperkuat hubungan bilateral luar negeri antara Indonesia dengan Brunei Darusalam.
Hal itu disampaikan Kepala Otoritas Bandara Wilayah VII Imron Jazuli dalam perayaan pembukaan kembali rute tersebut oleh Royal Brunei Airline, di Kota Balikpapan, Sabtu (22/2).
"Ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami untuk terus berupaya meningkatkan konektivitas dan menjadi penghubung antar bangsa," ujarnya.
Dia mengatakan Kemenhub menyambut baik adanya pembukaan kembali rute penerbangan tersebut lebih lagi Balikpapan dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) Ibu Kota Indonesia pada masa yang akan datang.
Menurut dia, pembukaan kembali rute ini juga untuk mendukung kembali industri penerbangan yang masih memiliki banyak potensi yang memiliki efek domino untuk industri lainnya.
"Sebagai penyangga IKN, investor dipercaya akan datang untuk berinvestasi diberbagai sektor, apalagi Balikpapan memiliki infrastruktur yang cukup baik," ungkapnya.
Dia berharap penerbangan Royal Brunei sebagai maskapai yang digunakan untuk penerbangan dari Balikpapan ke Brunei Darusalam bisa menjadi jembatan untuk investor tersebut.
Imron menambahkan, pihaknya juga mendorong pihak maskapai Royal Brunei untuk berkolaborasi dengan maskapai nasional.

Sementara itu, Chief Executive Officers (CEO) Royal Brunei Airlines Sabirin Hj Abdul Hamid mengatakan, dengan berpindahnya ibu kota negara ke IKN, ada banyak potensi untuk mendorong ekonomi, bisnis, dan investasi dari Brunei ke Balikpapan.
"Selain itu, potensi wisatawan dari Balikpapan terutama kelas menengah atas untuk datang ke Brunei dan destinasi lain di sekitarnya juga sangat besar," ujarnya.
Oleh karena itu, Royal Brunei Airlines siap berkolaborasi dengan pemerintah dan pelaku bisnis di Balikpapan untuk mengembangkan pasar dan menarik wisatawan.
Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud yang diwakili oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Fahmi Prima Laksana mengatakan reaktivasi rute tersebut akan menumbuhkan sektor wisata, perdagangan dan jasa.
"Dengan dibukanya kembali rute ini, waktu tempuh pun makin singkat, biasanya hingga 7 jam karena harus transit namun kini hanya 1 jam 30 menit," tuturnya.
CEO Regional VI PT Angkasa Pura Indonesia Handy Heryudhitiawan menyampaikan pihaknya telah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Royal Brunei Airlines untuk menciptakan pasar dan memperluas dengan berbagai program unggulan.
"Sebenarnya komunikasi ini sudah lama terjalin, bahkan pasca-Covid akhir 2023. Kami juga mendukung penerbangan ini. Kan berarti ada potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Regional Kalimantan," kata Handy.
GM Royal Brunei Airlines Indonesia Defy Bondang menambahkan, Royal Brunei Airline akan beroperasi dengan jadwal dua kali seminggu, setiap Rabu dan Sabtu dengan menggunakan pesawat Airbus A320NEO.
"Reaktivasi rute ini diharapkan dapat memberikan dampak positif di Balikpapan dan Kalimantan Timur," harapnya.