Balikpapan (ANTARA) - Sekali lagi Persiba harus menunggu hingga menit akhir untuk memastikan kemenangan. Dalam laga terakhir babak enam besar Liga 3 Nusantara di Stadion Batakan Rabu 19/2 malam, gol Amanat Sabda di menit ke-93 mengubah skor menjadi 2-1 atas NZR Sumbersari.
Stadion Batakan serasa pecah menyambut gol Sabda yang sepanjang pertandingan tak kenal lelah berlari. Sebelumnya ia juga mendapat beberapa peluang bersama striker Herman Dzumafo, namun mentah sebab diblok ataupun bola melebar.
Persiba awalnya tampil menjanjikan banyak gol dalam pertandingan yang disaksikan 27 ribu penonton lebih. Menit ke-6, Herman Dzumafo sudah mencetak gol di menit ke-6 dari titik putih. Dzumafo mengeksekusi sendiri tendangan penalti setelah dijatuhkan bek Sumbersari di kotak terlarang.
Namun demikian, apa yang disebut para jurnalis-pengamat sepakbola Balikpapan sebagai "kebiasaan buruk Persiba" bila sudah unggul, tersaji ulang: bertahan bila sudah unggul.
Akibatnya, pertahanan Beruang Madu dicecar habis dari segala lini oleh anak-anak Malang yang kelihatan lebih segar dari sisi stamina.
Memasuki menit ke-30, tekanan Sumbersari berkurang, dan gantian Beruang Madu yang coba menekan. Namun situasi ini justru membuat pertahanan Persiba terbuka. Dalam serangan balik menit ke-37 dari sayap kiri, bola yang dilepaskan pemain Sumbersari Alwi Furqon tak bisa diantisipasi kiper Havidz Muzaki, 1-1.
Namun Balistik (Balikpapan Supoter Fanatik) dan sebagian besar penonton tak putus harapan dengan Persiba. Kelompok yang berkumpul di curva sud (tribun selatan) Stadion Batakan tetap bernyanyi, meneriakkan yel-yel, mendukung Beruang Madu.
Meski di babak kedua Persiba harus kehilangan Abdul Rahman yang dikartumerah langsung oleh wasit sebab menerjang dan menekel penyerang Sumbersari yang mengancam dengan serangan balik cepat di menit ke-71.
Pelatih Nasuha mengantisipasi dengan memasukkan pemain pengganti, termasuk Bryan Cesar Ramadhan, gelandang yang kemudian memungkinkan Persiba bisa terus menyerang meski dengan 10 pemain.
Dan memang Beruang Madu harus menunggu hingga menit ke-93 untuk mencetak gol. Bola liar dari sepak pojok terbang ke kepala Amanat Sabda yang segera membelokkannya ke dalam gawang. Kiper Sumbersari Ircham Fadli mati langkah karena pantulan bola ada di belakangnya.
Stadion Batakan bergemuruh. Sabda bahkan merayakan golnya dengan menangis terharu. Di pojok lapangan di depan para fotografer, pemain Persiba bertumpuk-tumpuk melakukan selebrasi hingga harus dipisah wasit dan hakim garis agar kembali ke lapangan.
Kemenangan ini mengukuhkan Beruang Madu di puncak klasemen Grup Y dengan poin 7, hasil dari dua kali menang, sekali seri, dan sekali kalah. Hasil ini juga memastikan Persiba mendapat satu tiket playoff untuk promosi ke Liga 2. Bahkan juga memiliki kemungkinan lolos langsung bila Sumut FC vs NZR Sumbersari hanya bermain imbang.