Samarinda (ANTARA Kaltim) - Wilayah bagian Utara Provinsi Kalimantan Timur, termasuk di area pencarian empat warga negara asing yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (15/8) di perairan Pulau Sangalaki Kabupaten Berau, tengah dilanda "tropical cyclone goni" atau siklon tropis.
"Saat ini, di sebelah Timur Filipina bagian Utara, termasuk di bagian Utara Provinsi Kalimantan Timur yang meliputi wilayah, Kabupaten Berau, wilayah Kalimantan Utara seperti Tanjung Selor Kabupaten Malinau dan Nunukan, tengah dilanda badai siklon tropis goni," ungkap Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Temindung Samarinda, Sutrisno, Rabu.
Ketinggian gelombang di wilayah perairan di bagian Utara Provinsi Kaltim khususnya di kawasan pencarian WNA hilang yakni di perairan Pulau Sangalaki, kata Sutrisno mencapai 1,5 hingga 2 meter.
"Jadi, kondisi cuaca yang berubah-ubah di area pencarian WNA hilang itu karena memang kawasan tersebut tengah dilanda badai Siklon Tropis. Dengan kondisi seperti itu, apalagi jika ketinggian gelombang maksimal mencapai 1,5 hingga 2 meter, tentunya sangat berisiko, khususnya kapal-kapal yang berukuran kecil," kata Sutrisno.
Badai Siklon Tropis diprediksi masih akan berlanjut hingga tiga atau empat hari ke depan dan berangsung-angsur mengarah ke wilayah Utara hingga ke kawasan Thailand.
"Badai Siklon itu akan berakhir di wilayah daratan Thailand," ujar Sutrisno.
Sementara itu Komandan Kodim (Dandim) 0902/Tanjung Redeb Letkol Inf Ahmad Hadi Aljufri yang juga selaku "Incident Commander" (IC) pada pencarian WNA hilang tersebut mengatakan, kondisi cuaca yang selalu berubah-ubah dengan ketinggian gelombang mencapai 1,5 hingga 3 meter, cukup menyulitkan proses penyisiran pencarian empat WNA hilang tersebut.
"Walaupun kondisi cuaca yang tidak menentu dengan tinggi gelombang yang mencapai 1,5 hingga 3 meter yang disebabkan oleh angin Selatan, tidak menyurutkan tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian. Secara periodik, yakni setiap jam kami berkoordinasi dengan Basarnas dan BMKG untuk memantau perkembangan cuaca di sekitar lokasi pencarian," ungkap Ahmad Hadi Aljufri.
Selain menyisir kawasan perairan Pulau Sangalaki serta pulau-pulau yang ada di sekitarnya, Tim SAR juga melakukan pencarian dengan menggunakan dua helikopter Bell dari Kodam VI Mulawarman serta menerjunkan penyelam dari Basarnas, TNI dan Polri.
Empat WNA yang dilaporkan hilang sejak empat hari lalu atau pada Sabtu (15/8) sekitar pukul 19.10 Wita yakni, Michela (33), WNA Italia berjenis kelamin wanita, Alberto (36), berjenis kelamin laki-laki berkebangsaan Italia, Daniele (36), berjenis kelamin laki-laki WNA Italia serta Vana Chris (29), jenis kelamin laki-lakiberkewarganegaraan Belgia.
Awalnya, ada enam WNA serta seorang pemandu berangkat dari Pulau Derawan menuju Sangalaki untuk menyelam.
Namun, setelah motoris "speedboat" yang mereka tumpangi menunggu hingga sore, lima orang itu tidak muncul, termasuk seorang pemandu, maka motoris tersebut kemudian menyampaikan ke motoris lainnya.
Setelah dilakukan pencarian, akhirnya pemandu atas nama Oslan berhasil ditemukan dalam kondisi lemas, sementara hingga saat ini keempat WNA tersebut masih dalam pencarian.
Sementara, dua WNA yang sebelumnya dilaporkan ikut hilang yakni, Valeria (34) jenis kelamin wanita serta Mouruzio Rege (45), keduanya berkebangsaan Italia, tidak ikut menyelam dan hanya melakukan "snorkeling". (*)
Kawasan Pencarian WNA Hilang Dilanda Siklon Tropis
Rabu, 19 Agustus 2015 20:35 WIB