Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, ikut membantu mencari empat warga negara asing yang hilang di perairan Pulau Sangalaki, Kabupaten Berau.
"Kami telah mendapatkan informasi, kemungkinan empat WNA itu terbawa arus hingga ke perairan Kutai Timur," ungkap Kepala BPBD Kutai Timur, Zainuddin, dihubungi dari Samarinda, Kamis malam.
BPBD Kutai Timur bersama Lanal Sangatta kata Zainuddin, telah melakukan penyisiran di sepanjang perairan yang diduga menjadi jalur jika WNA itu terseret arus di perairan Kutai Timur.
"Penyisiran kami fokuskan di dua titik yakni di perairan Tanjung Mangkalihat dan wilayah laut Sandaran karena kawasan itu yang menghubungkan langsung dengan perairan Berau," katanya.
"Kedua perairan tersebut cukup berbahaya karena terhubung langsung dengan Selat Makassar yang merupakan perairan dalam dengan arus yang cukup deras," ungkap Zainuddin.
Sebelumnya, Komandan Kodim (Dandim) 0902/Tanjung Redeb Letkol Inf Ahmad Hadi Aljufri, mengatakan, tim SAR memperluas pencarian WNA yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (15/8) di perairan Pulau Sangalaki, hingga di wilayah perairan Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang.
"Pencarian diperluas berdasarkan perkembangan arah arus yang mengarah kesana sehingga, keempat WNA hilang tersebut hingga ke perairan Bontang bahkan bisa sampai di Selat Makassar," ungkap Ahmad Hadi Aljufri.
Tim SAR juga kata Ahmad Hadi Aljufri, juga telah berkoordinasi dengan Basarnas Palu, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, terkait kemungkinan ditemukannnya properti atau barang penyelam yang hilang tersebut.
"Kami telah berkoordinasi dengan Basarnas Palu, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, termasuk Kodim Majene, Sulawesi Barat, jika sewaktu-waktu menemukan properti atau barang peralatan selam atau diving agar segera menyampaikan kepada kami," kata Ahmad Hadi Aljufri yang juga selaku Incident Commander (IC) pencarian WNA hilang tersebut.
Hingga hari kelima (Kamis), pencarian empat WNA yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (15/8) sekitar pukul 19. 10 Wita masih terus dilakukan, baik melalui laut menggunakan "speedboat" milik Basarnas, BPBD Kaltim dan Kabupaten Berau, TNI dan Polri serta bantuan masyarakat setempat, maupun melalui udara dengan menggunakan dua helikopter Bell dari Kodam VI Mulawarman dan Basarnas serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, ikut membantu pencarian.
Keempat WNA itu tiga berkebangsaan Italia yaitu Michela (33) perempuan, Alberto (36) dan Daniele (36) pria, serta Vana Chris (29) laki-laki berkewarganegaraan Belgia.
Awalnya, ada enam WNA serta seorang pemandu berangkat dari Pulau Derawan menuju Sangalaki untuk menyelam.
Motoris "speedboat" yang mereka tumpangi menunggu hingga sore, namun kelima orang itu tidak muncul, maka motoris tersebut kemudian menyampaikan kabar tersebut ke motoris lainnya.
Setelah dilakukan pencarian, akhirnya pemandu atas nama Oslan berhasil ditemukan dalam kondisi lemas, sementara hingga saat ini keempat WNA tersebut masih dalam pencarian.
Sementara, dua WNA yang sebelumnya dilaporkan ikut hilang yakni, Valeria (34) serta Mouruzio Rege (45), keduanya berkebangsaan Italia, tidak ikut menyelam dan hanya melakukan "snorkeling". (*)