Samarinda (ANTARA) - Program internet desa gratis andalan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah berhasil menjangkau 734 dari 841 desa yang terdata. Pencapaian signifikan ini mendekatkan Kaltim pada target pemerataan akses digital.
Gubernur Provinsi Kaltim, Rudy Mas'ud, di Samarinda, Senin menegaskan bahwa program ini akan terus berjalan untuk melayani masyarakat, meskipun adanya pemangkasan Anggaran Dana Transfer ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat.
"Meski pemerintah pusat memangkas anggaran TKD, yang di dalamnya termasuk Dana Bagi Hasil (DBH), Pemprov Kaltim tetap memberikan pelayanan terbaik. Program Gratispol Internet Desa tetap berjalan," ujar Gubernur Rudy Mas'ud.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, menjelaskan bahwa per November 2025, tersisa 107 desa yang masih dalam tahap pemasangan. Desa-desa ini menghadapi tantangan berat, terutama terkait infrastruktur.
"Desa-desa yang tersisa ini sulit dijangkau karena kendala kabel fiber optik. Beberapa bahkan belum memiliki listrik," jelas Faisal.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov Kaltim akan mengatur strategi ulang, termasuk bekerja sama dengan dinas terkait seperti ESDM untuk memastikan ketersediaan listrik.
Diskominfo juga telah menjajaki berbagai teknologi alternatif, termasuk wireless, VSAT satelit, dan panel surya, agar layanan tetap bisa menjangkau daerah terpencil.
Hingga November 2025, program ini telah merata di tujuh kabupaten, dengan rincian sebagai berikut, Berau, 96 dari 100 desa terpasang. Kutai Barat: 142 dari 190 desa terpasang. Kutai Kartanegara: 187 dari 193 desa terpasang. Kutai Timur: 135 dari 139 desa terpasang. Mahakam Ulu: 20 dari 50 desa terpasang. Paser: 125 dari 139 desa terpasang dan Penajam Paser Utara: 29 dari 30 desa terpasang.
Program ini disambut dengan sukacita oleh masyarakat. Ferdinand, Sekretaris Kampung Geleo Asa di Kutai Barat, menyampaikan rasa haru dan syukurnya.
"Alhamdulillah, internet desa sudah terpasang di kantor desa kami sejak Oktober 2025. Ini betul-betul bermanfaat bagi Kampung Geleo Asa," kata Ferdinand.
Program Internet Desa Gratis bukan hanya tentang akses internet, melainkan juga tentang memberdayakan masyarakat. Fasilitas internet ini diprioritaskan di kantor desa, sekolah, dan puskesmas, bertujuan untuk mendukung ekonomi digital, pelayanan publik, dan pendidikan, serta mempromosikan potensi desa.
Langkah ini diharapkan dapat mempersempit kesenjangan digital dan mewujudkan visi Kaltim sebagai provinsi yang melek teknologi.
