Bontang (ANTARA Kaltim) - Wakil Wali Kota Bontang Isro Umarghani mendapat kesempatan menghadiri Forum ICLEI World Congress 2015 di Seoul, Korea Selatan, sekaligus memperkenalkan Kota Taman ke dunia internasional.
Forum yang berlangsung pada 9-13 April 2015 itu, dihadiri lebih kurang 227 wali kota dari 92 negara.
ICLEI merupakan badan dunia yang fokus pada Urban Development, Urban Governance, Eco-City, Green City, Eco-Budgeting and Sustainable Procurement", yang bertujuan mencegah dan menyelesaikan masalah lingkungan hidup di tingkat lokal, daerah dan global melalui tindakan di tingkat lokal.
Menurut Wawali Isro Umarghani, pertemuan ini sebuah kesempatan yang tidak didapat oleh seluruh wali kota di Indonesia. Dalam forum ICLEI, para pemimpin daerah bertekad mengurangi emisi gas rumah kaca secara sukarela, memantau perkembangannya dan mengantisipasi dampak dari perubahan iklim.
"Kami sepakat membuat semacam perjanjian atau petisi untuk memotivasi seluruh daerah di belahan dunia menjaga lingkungan," jelas Isro.
Di bawah payung Kongres Wali Kota, ICLEI meluncurkan Program Tindakan Transformatif (TAP) baru untuk memanfaatkan potensi aksi iklim lokal dan daerah.
Salah satu elemen dari TAP adalah untuk memilih 100 proyek transformatif menjanjikan menjelang Konferensi Iklim 2015 di Paris, Prancis, dengan tujuan meningkatkan aliran modal ke kota-kota.
"Perubahan iklim akan ditangani di tingkat kota dan daerah. Kegiatan tingkat kota di antaranya 70 persen emisi gas rumah kaca global dan sebagian besar tindakan iklim yang berkontribusi terhadap tujuan iklim global terjadi di kota-kota," tambah Isro.
Terutama di negara-negara berkembang, kota mengalami tingkat urbanisasi yang belum pernah terjadi sebelumnya selama dekade ini, membuat tindakan iklim lokal yang efektif dan dibutuhkan karena semakin mendesak, tambahnya.
Diluncurkan pada KTT Iklim PBB tahun 2014, Kongres Wali Kota menetapkan landasan untuk menangkap dampak dari tindakan kolektif kota secara konsisten, pelaporan publik dari langkah-langkah mereka.
Perjanjian itu mencerminkan komitmen bahwa daerah berkontribusi mengurangi emisi karbon dan menunjukkan peran penting mereka dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat.
"Sebagai negara yang datang bersama-sama untuk menegosiasikan perjanjian iklim global akhir tahun ini, forum tersebut menawarkan bukti bahwa kerja sama internasional mengenai perubahan iklim dapat menghasilkan hasil yang besar," ujar wawali.
Di forum tersebut, tambah Isro, banyak memberikan pelajaran dan inspirasi dari pemimpin yang melakukan terobosan dalam kebijakan lingkungan. (Adv/*)