Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur, memotivasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) setempat untuk mengoptimalkan besarnya potensi zakat tahun ini yang mencapai Rp1,6 triliun, sehingga kreativitas pengumpulan diperlukan untuk mencapainya.
Berdasarkan laporan Baznas, potensi zakat daerah ini mencapai Rp1,6 triliun, sementara zakat yang berhasil dihimpun Baznas Kukar hingga Juli 2025 senilai Rp7,5 miliar, masih banyak potensi yang bisa dikumpulkan.
"Untuk itu, Pemkab Kukar terus mendorong optimalisasi pengumpulan zakat di semua kalangan, termasuk di lingkungan ASN Kukar melalui 'payroll system' di setiap instansi agar berjalan lebih efektif dan masif," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kukar Sunggono di Tenggarong, Rabu.
Zakat, lanjutnya, memiliki potensi luar biasa untuk membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga pihaknya komitmen mendorong optimalisasi pengumpulan dan pemanfaatan zakat.
Komitmen zakat diwujudkan melalui landasan hukum daerah, yakni Perda Kukar Nomor 3 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Zakat pada Baznas di daerah. Perda ini memperkuat pengelolaan zakat di daerah agar lebih profesional dan transparan.
Baca juga: Dukung digitalisasi zakat Gubernur Kaltim raih Baznas Award
"Optimalisasi peran Baznas Kukar dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) menjadi latar belakang penting hadirnya perda tersebut," kata Sunggono.
UPZ sebagai garda terdepan sekaligus perpanjangan tangan Baznas, berfungsi untuk menghimpun potensi zakat, infak, dan sedekah (ZIS), terutama di lingkungan ASN, pegawai BUMD, dan perusahaan, serta masyarakat di wilayah masing-masing.
Sehari sebelumnya, saat Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) UPZ pada Baznas Kukar, Sunggono juga mengatakan bahwa optimalisasi dan kerja keras semua unit sangat penting untuk pengumpulan zakat, karena tanpa kerja keras dan dedikasi UPZ, optimalisasi pengumpulan zakat sulit dicapai.
Ia berharap, melalui rakorda dapat menjadi sarana penting dalam mengevaluasi capaian pengumpulan ZIS, menyamakan persepsi dan strategi pengelolaan zakat, mengidentifikasi berbagai kendala, serta memperkuat sinergi dengan semua mitra.
"Pemkab Kukar sangat mendukung pengelolaan zakat yang optimal dalam upaya bersama menyejahterakan masyarakat, termasuk untuk menurunkan angka kemiskinan," ujarnya.
Forum ini, lanjutnya, tidak hanya mengevaluasi capaian, tetapi juga untuk melahirkan berbagai rumusan strategis dan kesepakatan bersama yang akan menjadi warisan dan fondasi kuat bagi kepengurusan selanjutnya.
Baca juga: Bupati Kukar ajak warga bayar zakat ke Baznas untuk tekan kemiskinan
