Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur, berupaya meningkatkan pola panen padi di daerahnya dari dua kali menjadi tiga kali per tahun dengan hadirnya alat dan mesin pertanian (alsintan) modern untuk pengolahan sawah hingga panen.
Pemkab Kukar, selain bantuan pupuk, bibit unggul, dan saprodi pertanian lain, juga telah menyalurkan bantuan alsintan, seperti traktor tangan, traktor roda empat, traktor roda dua, rotavator, dan drone pertanian.
"Sejak dua tahun lalu hingga saat ini, kami juga menggandeng Kodim 0906/Kukar dan Kodim 0908/Bontang untuk membantu optimalisasi lahan dan melengkapi sarana prasarana pertanian, terutama dari sisi infrastrukturnya," kata Bupati Kukar Edi Damansyah di Tenggarong, Selasa.
Karena itu, ia makin optimistis upaya mewujudkan panen padi menjadi tiga kali setahun dan menjadikan Kukar sebagai lumbung pangan bakal berhasil. Apalagi Kementerian Pertanian (Kementan) RI pun mendukung langkah tersebut, yakni pada 2025 Kementan menyalurkan anggaran bantuan pertanian sebesar Rp47,49 miliar.
Anggaran sebesar ini digunakan untuk optimalisasi lahan dalam berbagai bentuk, baik berupa pengadaan maupun kegiatan, seperti pengadaan peralatan pertanian hingga kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tani melalui sistem manajerial dan pendampingan.
“Sedangkan lahan pertanian yang dilakukan optimalisasi seluas 2.392 hektare (ha), tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Tenggarong, Marang Kayu, Samboja, dan Kecamatan Anggana,” katanya.
Kemudian pendanaan dari Kementan akan digunakan, antara lain untuk peningkatan prasarana irigasi dan jalan pertanian, pengolahan lahan, pengadaan alsintan, pompa irigasi, kapur pertanian, benih padi, herbisida, insektisida, dan fungisida.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kukar Muhammad Taufik merinci, seluas 2.392 ha lahan di empat kecamatan yang dilakukan optimalisasi, yakni di Kecamatan Marang Kayu melibatkan tiga desa meliputi Desa Semangko, Sebuntal, dan Desa Santan Ulu dengan total sawah seluas 960 ha.
Kemudian di Kecamatan Samboja ada lima desa yakni Desa Bukit Raya, Beringin Agung, Handil Baru, Handil Baru Darat, dan Desa Muara Sembilang dengan total sawah seluas 338,7 ha.
Untuk Kecamatan Anggana ada lima desa yakni Desa Sungai Meriam, Anggana, Sidomulyo, Kutai Lama, dan Desa Handil Terusan dengan total sawah seluas 702,65 ha.
"Berikutnya adalah optimalisasi lahan sawah di Kecamatan Tenggarong yang hanya ada satu kelurahan, yakni Kelurahan Jahab dengan luas lahan yang digarap 153 ha," kata Taufik.