Samarinda (ANTARA) - Tim pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) nomor urut 02, Novita Bulan-Artya Fathra Martin (PRIMA), membantah tegas tuduhan pelanggaran kampanye Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang dialamatkan kepada mereka.
Koordinator Relawan Canvassing Tim PRIMA, Yosep Lagam di Samarinda, Rabu, menjelaskan bahwa penyebaran selebaran atau flyers yang mereka lakukan adalah bagian dari mekanisme penyampaian informasi yang sah.
Yosep Lagam menegaskan bahwa kegiatan pembagian selebaran, atau yang dikenal dengan pintu ke pintu atau canvassing, merupakan hal yang lazim dilakukan dalam masa kampanye.
"Mekanisme penyampaian informasi ini sangat wajar, apalagi untuk daerah pelosok yang sulit dijangkau media massa atau internet seperti Mahulu," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kondisi Mahulu yang masih terbatas akses internet membuat metode ini menjadi sangat relevan dan efektif untuk menyentuh langsung masyarakat.
Menurut Yosep, tanggal 20 Mei 2025 adalah hari terakhir kampanye, sehingga momen tersebut dinilai paling tepat untuk menutup masa kampanye dengan menyebarkan informasi.
"Tujuannya adalah menyadarkan masyarakat akan masalah-masalah sosial dan mengingatkan kembali harapan serta impian mereka akan kesejahteraan," jelasnya.
Lebih lanjut, Yosep membantah keras tudingan bahwa selebaran tersebut mengandung unsur black campaign.
"Kalimat-kalimat dalam selebaran itu tidak ada yang menyinggung atau mendiskreditkan paslon tertentu. Tulisan di dalamnya justru mengingatkan apa yang terjadi saat ini dan fakta sosial yang dialami warga," tegas Yosep.
Ia menambahkan bahwa isi selebaran tersebut berupa keluhan warga yang mengharapkan perubahan dan peningkatan kualitas hidup.
Yosep juga menjelaskan definisi black campaign yang meliputi informasi bohong (hoaks), fitnah atau rumor, serangan pribadi, manipulasi data, dan propaganda negatif.
"Apa yang dituliskan dalam selebaran kami tidak termasuk dalam lima poin itu. Hal-hal yang tertulis adalah fakta kondisi yang memang harus dihadapi," katanya.
Ia menekankan bahwa dalam setiap keluhan warga yang tertulis, tersimpan harapan akan perbaikan segera, menandakan kebutuhan akan perubahan.
"Warga di akar rumput perlu tahu dan merasa bahwa ini adalah masalah bersama. Harapan terhadap Pilkada sangat besar, mengingat tahun-tahun ke depan akan ditentukan oleh pesta demokrasi ini, apakah warga akan melangkah maju, mundur, atau jalan di tempat," demikian Yosep, menerangkan pentingnya peran serta masyarakat dalam menentukan arah pembangunan Mahulu.
