Kutai Timur (ANTARA) - Bupati Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur periode 2025-2030 Ardiansyah Sulaiman, menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan permasalahan utang daerah dalam waktu enam bulan, terhitung mulai Maret tahun ini.
Ardiansyah di Sangatta, Kamis, mengungkapkan bahwa penuntasan utang daerah menjadi prioritas utama pada awal masa jabatannya yang kedua sebagai bupati Kutai Timur.
"Kami akan fokus menyelesaikan utang tahun lalu dalam enam bulan pertama ini, sebelum melanjutkan program prioritas lainnya," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa tertahan dana transfer daerah (TDF) di Bank Indonesia pada akhir tahun lalu (2024) menjadi salah satu faktor yang menyebabkan keterlambatan pembayaran utang daerah.
Pemkab Kutai Timur sebelumnya memiliki utang sebesar Rp1,3 triliun kepada pihak ketiga, termasuk kontraktor dan penyedia jasa.
Selain permasalahan utang, Ardiansyah juga menyoroti sejumlah proyek untuk kontrak lintas tahun (multiyears contract) yang belum terselesaikan, seperti pembangunan jalan, jembatan, drainase, dan Pelabuhan Kenyamukan.
Ia optimistis bahwa proyek-proyek tersebut dapat diselesaikan dalam lima tahun ke depan.
"Meskipun ada kendala pada periode sebelumnya, kami yakin dengan dukungan semua pihak, proyek-proyek ini akan tuntas," tegasnya.
Infrastruktur jalan di Kutai Timur menjadi perhatian khusus, mengingat baru sekitar 30 persen jalan yang layak digunakan. Ardiansyah berjanji akan bekerja keras untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan demi kenyamanan masyarakat.
Di samping itu, ketersediaan air bersih dan listrik juga menjadi fokus utama pemerintahannya.
Ardiansyah menyadari kondisi keuangan daerah saat ini yang mengharuskan penghematan, sesuai instruksi Presiden RI.
Ia bersama Wakil Bupati Mahyunadi berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang belum tuntas, serta memastikan program-program prioritas selanjutnya berjalan lancar tanpa hambatan.
"Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua program dan proyek, serta mengambil langkah-langkah efisiensi untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran daerah," kata Ardiansyah.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Kutai Timur.