Sangatta (ANTARA) - Sejumlah titik di ibukota Kabupaten Kutai Timur,(Kutim) Sangatta terendam banjir akibat curah hujan cukup tinggi, sebelumnya hal serupa juga terjadi pada Januari 2025.
"Pemerintah Kabupaten langsung responsif bergerak ke lapangan untuk melihat kondisi terkini banjir di Sangatta," kata Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat meninjau kondisi banjir di Kecamatan Sangatta Selatan, Sabtu.
Ia meminta kepada Tim SAR gabungan untuk memastikan warga korban banjir mendapat penanganan yang cepat dan tepat.
Menurutnya, warga yang terdampak banjir harus segara dievakuasi dan diberikan tempat-tempat yang nyaman, dikarenakan saat ini kebanyakan warga sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
“Saya sudah instruksikan kepada BPBD Kutim dan Dinas Sosial segera bergerak cepat,” kata Ardiansyah.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kutim Muhammad Idris Syam, mengungkapkan bahwa tren kenaikan level air Sungai Sangatta sudah terlihat sejak Kamis (20/3) saat hujan deras mengguyur Kota Sangatta.
Dikemukakannya hujan berlangsung hingga Jumat menyebabkan sejumlah wilayah di Sangatta terendam banjir.
Menurutnya berdasarkan data terbaru yang diterima bahwa level air Sungai Sangatta di lokasi intake IPA Kabo tercatat mencapai 7,50 meter pada pukul 13.09 WITA..
“Tren posisi level air Sungai Sangatta terus naik, dari RL 5,50 meter pada pukul 14.30 WITA kemarin, hingga kini mencapai 7,50 meter,” katanya.
Lanjutnya beberapa kawasan di sekitar Kota Sangatta, seperti Kampung Tengah di Kecamatan Sangatta Selatan, Kawasan Kabo Jaya, serta Jalan Loa Mali, sudah mulai digenangi air. Ketinggian air juga terjadi di Gang Masjid Poros, Gang Family, hingga Kawasan Jalan Dayung.
"Genangan air mulai meluas hingga sore hari, menyebar ke sejumlah gang dan jalan utama di beberapa kawasan," tuturnya.
Ia menuturkan bahwa pihak BPBD Kutim terus memantau perkembangan situasi dengan siaga penuh, termasuk menyiagakan personel evakuasi dan perlengkapan perahu karet untuk membantu warga yang membutuhkan bantuan.
Idris Syam menambahkan, meski situasi saat ini cukup memprihatinkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas di lapangan untuk memastikan keselamatan warga.
“Kami sudah menyiapkan perlengkapan dan petugas evakuasi, serta membagikan perahu karet kepada ratusan desa, bahkan hingga tingkat RT,” jelasnya.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama jika ada kiriman air dari kawasan hulu Sungai Sangatta, seperti Kecamatan Rantau Pulung, yang dapat memperburuk kondisi.
"Kami harap masyarakat tetap waspada dan siap siaga, semoga tidak ada kiriman air dari daerah hulu yang memperburuk situasi,” katanya.