Bontang (ANTARA) - Pemerintah Kota Bontang dalam mencegah inflasi, menjadwalkan pantauan harga bahan pokok dan penting (bapokting) sebanyak tiga kali dalam seminggu.
"Kami lakukan pantauan setiap Senin, Rabu dan Jumat. Untuk minggu ini terpantau harga bahan pokok stabil," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Diskop-UKM) Kota Bontang Sunita Sinaga, di Bontang, Jum'at.
Ia mengatakan pihaknya selalu aktif melakukan monitoring lapangan guna melihat harga dan stok kebutuhan masyarakat di beberapa pasar yang ada.
Hal tersebut, diupayakan untuk mengantisipasi kenaikan harga yang dapat menyebabkan peningkatan inflasi di Kota Bontang.
Sunita menyebutkan berdasarkan statistik Indeks Harga Pangan (IHP) Kota Bontang adalah paling rendah secara nasional, dengan persentase 0,6 persen.
"Capaian baik ini tidak terlepas dari sinergi yang dilakukan Pemkot Bontang, seluruh perusahaan dan distributor yang ada," ungkapnya.
Meski demikian harga beberapa komoditas terpantau mengalami fluktuatif mengikuti dinamika pasar. Kenaikan dan penurunan harga tersebut sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk cuaca.
Seperti harga cabe rawit merah Rp60.000 per kilogram (kg), cabe keriting Rp60.000/kg, bawang merah yang sudah kupas Rp60.000/kg.
Sementara, bawang merah yang belum terkupas Rp50.000/kg, bawang putih Rp45.000/kg, Harga ayam potong Rp65.000/kg, Harga telur Rp60.000/rak.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang Debora Kristiani, mengatakan bakal ada rencana pasar murah dalam menjaga inflasi jelang bulan Ramadhan.
"Jelang Ramadhan sebelum puasa sekitar Februari, kita akan adakan pasar murah, dan sebelum Idul fitri," tuturnya.
Pihaknya akan melibatkan perusahaan di Bontang. Maka dari itu harga yang dijual juga bisa di bawah harga pasar.
"Kalau tempatnya nanti kita masih bahas, nanti akan dikabari,” katanya.