Samarinda (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik mengapresiasi upaya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) setempat dalam inovasi menciptakan sistem aplikasi yang mendukung optimalisasi penerimaan daerah.
Menurut Akmal Malik di Samarinda Selasa, inovasi seperti Simpator (Sistem Informasi Pajak Online Terintegrasi) dan Simpenda (Sistem Informasi Pendapatan Daerah) memberikan transparansi dan akurasi dalam pemantauan penerimaan pajak secara real-time.
“Karena inovasi ini, kita bisa mengetahui secara berkelanjutan dan riil berapa pajak yang masuk, termasuk pembagian kepada pemerintah kabupaten dan kota di Kaltim,” ungkap Akmal Malik.
Bagi Akmal, ini merupakan sistem yang pertama dilakukan di Indonesia. Yaitu, membangun inovasi Simpator dan Simpenda.
Melalui berbagai inovasi yang dilakukan mampu mendukung peningkatan kerja jajaran Bapenda Kaltim.
“Menurut saya, ini pertama di Indonesia. Pertama, kita tahu secara riil waktu ke waktu berapa penerimaan pajak yang masuk hari ini. Untuk itu, kabupaten dan kota silakan cek ke sistem,” jelasnya.
Sehingga pemerintah kabupaten dan kota juga mengetahui dan bertanggungjawab atas penerimaan.
Akmal meminta kabupaten dan kota juga memiliki target masing-masing. Sehingga, bisa bersama-sama mendorong Pendapatan Asli Daerah dari sisi PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) terus meningkat dan tepat sasaran.
Sistem yang dibangun Bapenda Kaltim menjadi monitoring seluruh pihak.
Akmal menilai, tidak hanya bagi Pemprov Kaltim, melainkan juga bagi wajib pajak, pemerintah kabupaten dan kota.
"Inilah tanggungjawab bersama untuk meningkatkan PAD kita. Saya minta kabupaten dan kota memiliki target untuk penerimaan pendapatan mereka. Esensi dari otonomi daerah adalah peningkatan pendapatan daerah untuk kebutuhan masyarakat. Makanya, Pemprov Kaltim juga berkolaborasi dengan Baznas dan pihak lainnya," jelas Akmal Malik.