Samarinda (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) memfasilitasi sejumlah komunitas untuk mengembangkan olahraga tradisional seperti menyumpit, panahan, egrang, BMX, lempar pisau, sepeda ontel, dan breakdance.
“Selama ini masih banyak komunitas yang menjalankan kegemaran mereka sekaligus melestarikan olahraga tradisional, sehingga kami pun memfasilitasi setelah beberapa kali berkoordinasi dengan mereka,” kata Kabid Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim AA Bagus Saputra Sugiarta di Samarinda, Senin.
Selain pembinaan, fasilitasi yang dilakukan adalah mematangkan rencana menggelar ajang olahraga tradisional sepanjang November, yakni untuk cabang olahraga sepeda ontel, sumpit, panahan, egrang, BMX, lempar pisau, dan breakdance.
"Cabang olahraga tradisional ini masih ada tapi jarang dilombakan, maka kami fasilitasi para komunitas tersebut untuk menyalurkan hobi dan bakat masing-masing," kata Bagus.
Khusus untuk breakdance, katanya, olahraga ini memiliki nilai nostalgia yang kuat bagi generasi 1980-1990-an dan kembali digemari oleh generasi muda saat ini.
"Breakdance ini sudah lama tenggelam. Jadi, kami coba tumbuhkan lagi dengan cara diperlombakan, biar anak-anak sekarang bisa lebih kenal cabang olahraga ini," ujar Bagus.
Kembalinya breakdance ke dalam daftar cabang olahraga yang dilombakan bukan tanpa alasan karena meski terbilang lawas, ternyata animo tetap hidup dalam berbagai komunitas lokal yang aktif membantu mempromosikan.
Ia pun berharap ajang ini menjadi kesempatan bagi sejumlah komunitas yang masih menggemari, sehingga ke depan akan menjadi lebih berkembang lagi, termasuk dapat menjaring bakat baru.
"Tujuan utama lomba tujuh cabor ini bukan untuk mendatangkan atlet profesional, melainkan memberikan kesempatan bagi tiap cabang olahraga tradisional untuk mencari talenta baru di tingkat lokal yang kemudian mengembangkan," katanya.
Ia menjelaskan bahwa dalam ajang mendatang tidak ada atlet percontohan atau yang sampai internasional, karena fokus pihaknya adalah bagaimana tiap cabor bisa meraup atlet sebanyak mungkin.
"Ajang tujuh cabor tradisional pada November mendatang akan diikuti oleh peserta dari seluruh Kaltim, maka kami mengajak warga turut berperan dan menyaksikan cabang-cabang yang memadukan nostalgia serta keterampilan unik tersebut," katanya.(Adv)